DestinasiEropa

Venesia Istimewa, Bukan Hanya Gondola

Sebelum menginjakkan kaki ke Venesia, bayangan saya tentang tempat ini adalah romantisme naik gondola bersama pasangan, menyusuri kanal-kanal sempit di antara bangunan tua, sambil mendengarkan nyanyian sang penarik gondola. Tapi ternyata setelah ke sana, banyak hal lain yang asik selain gondola. Dan gak mesti berduaan juga dengan pasangan. Bawa keluarga, bawa anak pun tetap seru.

Venesia memang unik. Kota dan suasananya asyik. Karena itu kami gak mau ngelepas begitu saja kesempatan buat jalan-jalan ke Venesia di eurotrip ini. Mumpung sudah di Eropa, Venesia, Venice, atau Venezia ini, bagi kami layak diperjuangkan, Gak percaya? Sebelum jauh sila intip video di bawah ini dulu.

Kami ke Venesia, Italia, pada liburan tengah tahun 2018. Ini bagian dari trip 16 hari bacpacking ke Eropa, Venesia bukan kota pertama yang dikunjungi pada trip ini. Perjalanan ke Venesia dimulai dari Barcelona. Terbang dari bandara El Prat Barcelona jam 8 pagi, sampai di Marcopolo Airport jam 9.50 waktu Venesia. Mata masih agak sepet karena check out selepas subuh dari penginapan di Badalona.

Marcopolo Airport, Venesia

Marcopolo airport berada di mainland benua Eropa. Sementara pusat kota Venesia yang ingin kita kunjungi adanya di kepulauan. Gak jauh sih sebenernya. Ada dua cara mencapainya. Pertama lewat darat, pilihannya kalau transportasi publik ada bus, kereta, dan taksi tentunya. Atau bisa juga lewat laut naik perahu/ferry. Saya dan keluarga memilih cara pertama, yaitu naik bus.

Cara dari bandara ke pusat kota Venesia, gampang banget. Tiket public transport di Venesia, tersedia semua di Bandara Marcopolo. Loketnya keliatan sebelum pintu keluar. Bandara Marcopolo gak terlalu gede. Jadi siapapun yang keluar bandara pasti bisa lihat loket ini. Harga tiket bus dari bandara ke Terminal Piazzale Roma di Pulau Venesia sebesar €8 per orang. Anak di atas umur 6 tahun seperti Lana dan Keano dihitung dewasa. Hiks.. Kalau liat harga tiket bus ini jadi kangen Berlin. Transportasi di ibukota Jerman itu jauh lebih murah. Kalau kita beli tiket public transport harian yang cuma seharga €7 di sana, sudah bonus gratis perjalanan untuk 2 anak di bawah 12 tahun. Dan enaknya, tiket transport harian ini sudah termasuk bus dari bandara ke pusat kota. 1 euro waktu kita ke sana kalau dikonversi sekitar 16.700 rupiah. Cobalah dihitung sendiri jadi totalnya berapa hehehe…

Tapi.. sudahlah ya. Ini Italia, bukan Jerman. Dan Venesia sebagai kota wisata memang terkenal bukan tempat murah. Meski begitu, bukan berarti gak terjangkau. Asal tau tipsnya, bisa juga berkelana hemat di Venesia.

Bus no 5 di halte depan bandara Marcopolo

Lanjut soal bus, yang kita naiki dari bandara adalah bus nomor 5. Keluar bandara langsung ada sejumlah halte buat nunggu bus. Pas kita beli tiket di loket, nanti petugasnya juga akan kasih tau kita harus nunggu di halte berapa. Begitupun di halte yang tersebar, ada petunjuknya bus apa aja yang berhenti di sana. Gak perlu jalan jauh dari bangunan utama bandara, karena halte ini terletak persis depan pintu keluar, kaya di pelatarannya gitu aja.

Bus no 5 ini beroperasi mulai dari jam 4 pagi sampai jam 1 malam. Perjalanan dari bandara ke terminal Piazzale Roma sekitar 30 menit. Bus ini gak ekslusif untuk penumpang dari bandara saja. Karena berlaku juga kaya komuter buat warga lokal. Lebih jelasnya soal bus umum ke Venesia bisa liat di page ini

Sepanjang jalan, ke Piazzale Roma saya menikmati suasana mainland yang sepi. Ada sih beberapa hotel di sini, tapi kesannya jadi terisolir, karena pusat kegiatan, pusat wisata sesungguhnya ada di pulau. Jadi saran saya, kalau bener-bener mau menikmati suasana Venesia, nginepnya di pulau aja. Jangan di mainland. Harganya memang sedikit mahal. Tapi worth it. Lagipula, kalau kita sudah nginep di pulau, kita gak perlu sewa mobil untuk jalan-jalan, karena selain ke mana-mana dekat dan bisa ditempuh jalan kaki, gak ada juga transportasi darat di dalam kota (pulau).

Terminal Piazzale Roma, Venesia
Pemandangan yang bisa dilihat setelah terminal Piazzale Roma

Yup.. teminal Piazzale Roma adalah tempat terakhir kita ngeliat mobil dan jalan beraspal di Venesia. Selebihnya kita jalan kaki atau naik perahu, ferry, taksi air atau gondola di sini. Seruuuu..
Di terminal suasana rame langsung berasa. Kayaknya semua manusia yang ada di sini adalah turis. Selebihnya orang-orang yang ada adalah operator wisata.

Berasa banget untungnya traveling cuma bawa backpack di sini. Soalnya, kami liat sendiri betapa repotnya orang-orang geret koper menyusuri jalan yang berundak, serta tangga menuju jembatan. Fyi, jembatan di sini banyak banget. Namanya juga negeri kanal. Daratan di dalamnya dibelah-belah sama kanal. Jadi jangan heran kalau setiap jalan dikit, nyebrang kanal, jalan lagi nyebrang kanal.

Jembatan ‘baru’ salah satu penghubung area terminal dan pusat Venesia

Dari terminal, seperti kebanyakan orang-orang lainnya kami jalan kaki menuju hotel membawa bagasi sendiri. Ada juga sih kalau mau minta porter sama pengelola hotel. Dan porter akan bawain barang kita dengan gerobak. Tapi waktunya tergantung ketersediaan porter.

Dari terminal ke hotel tempat kami menginap, jaraknya gak terlalu jauh. Kira-kira di bawah satu kilo meter. Tapi jarak segitu, benar-benar gak berasa. Dan secara waktu, jadi lebih lama dibanding biasanya. Gimana nggak, mulai dari terminal, mata ini dimanjain terus sama pemandangan Venesia yang unik. Sepanjang jalan, bawaannya pengen berhenti buat lihat-lihat. Kamera juga jadi sayang kalau cuma ditenteng, atau ditaro di tas doang. Arsitektur, kanal, orang-orang, dan suasananya enak buat dilihat. Belum lagi kalau ada souvenir, makanan, atau minuman dan es krim, jadi tambah lama dah menuju hotel.

Es krim ala Venesia, mood booster
Yang warna kuning, adalah halte Vaporetto
Vaporetto, transportasi favorit wisatawan dan warlok (warga lokal)

Balik lagi ke public transport di pulau, transportasi di sini andalannya adalah kendaraan air. Ke mana-mana selain jalan kaki, bisa naik ini. Macam bus aja. Namanya Vaporetto. Kalau punya waktu menjejalah seharian, enak beli tiket Vaporetto terusan. Harganya €20, berlaku 24 jam. Kalau sekiranya bakal banyak naik Vaporetto, jauh lebih murah cara ini. Sebab sekali naik Vaporetto untuk dewasa dan anak di atas 6 tahun, dikenai harga €7.5  harga ini berlaku selama 75 menit sejak pemakaian pertama. Kalau beli tiket terusan, kita bisa naik Vaporetto jurusan mana saja sepuasnya, bahkan sampai ke pulau sekeliling kayak Burano dan Murano. Selengkapnya soal harga tiket dan jenis-jenisnya bisa tengok di sini

Pulau Murano, Venesia

Kami waktu itu, beli tiket terusan Vaporetto 24 jam, sekitar jam empat sore. Jadi tiketnya bisa dipakai sampai jam 4 sore esok harinya. Lumayan punya waktu banyak buat manfaatin tiket terusan keliling pulau sesuka hati. Pulau Murano, pulau yang terkenal dengan perajin kaca jadi incaran. Kalau beli tiket terpisah ke Murano dan ditambah keinginan keliling Venesia, tentunya akan lebih mahal.

Perjalanan naik Vaporetto ke Pulau Murano sekitar 50 menit. Lumayan dapat suasana yang lain dari pulau utama Venesia. Di sini suasananya lebih tenang. Juga bangunan atau rumah-rumah yang ada, memang dihuni oleh warga lokal. Beda dengan pulau utama Venesia, yang rata-rata bangunannya sepertinya sudah didominasi buat dijadiin penginapan, hotel. Kamar / apartemen disewakan.

Vaporetto, gondola, dan taksi air di Rialto Bridge
Gondola, transportasi khas Venesia

Sekarang kita mulai beralih ke gondola, si ikon Venesia. Wajib naik atau nggak ya? Nah pertanyaan ini punya jawaban masing-masing. Kalau soal harga nggak jadi masalah, sayang banget kalau sampe gak naik perahu kayu ini. Minimal ngerasainlah pengalamannya.

Sewa gondola untuk 40 menit adalah €80, maksimal bisa diisi 6 orang. Setiap tambahan 20 menit kena biaya €40. Kalau sudah di atas jam tujuh malam, harganya naik jadi €100 untuk 40 menit. Dan setiap nambah 20 menit kena biaya €50. Ini harga standarnya. Lebih kurangnya nanti tergantung operator atau tawar-tawaran sama tukang gondolanya. Begitu juga dengan rute, ataupun charge tambahan kalau kita pengen abang gondola nyanyi. Abang-abang gondola gampang ditemui di pusat-pusat tempat turis berkumpul kaya di Jembatan Rialto, Doge’s Palace di San Marco, atau di sepanjang Grand Canal. Bisa pesen langsung di tempat  atau booking lewat operator wisata.

Jadi waktu di sana kami naik gondola atau nggak ayoo?? Yak.. jawabannya gampang banget ketebak ya, tentu saja nggak hahaha.. Buat kami, menikmati Venesia, dengan gang-gang kecil dan berlikunya, bisa dengan jalan kaki, yang tentu saja gratis, ini nikmat banget. Menikmati bau lapuk bangunan-bangunan tua dengan arsitektur khas abad pertengahan Eropa. Hal yang gak saya bayangkan sebelumnya bisa dilakukan di Venesia. Sementara, untuk menyusuri kanal-kanalnya, termasuk Grand Kanal yang kesohor itu, kami cukup membeli tiket 24 jam Vaporetto.

Jadi, gak perlu kecewa kalau ke Venesia gak naik gondola. Venesia tetap istimewa.

Bersambung…

*****

Ajak Anak

Hallo, kami Herwin-Yossie-Lana & Keano, keluarga dengan dua anak penggemar traveling. Backpacking, budget traveling, hiking, & camping bersama anak menjadi favorit kami. Di sini kami berbagi cerita traveling dan pengalaman bertualang. Dan percayalah, bagi anda yang suka traveling dan wisata petualangan, melakukannya bersama anak dan keluarga jauh lebih menantang, sekaligus menyenangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *