Kuliner Enak Murah Lombok, Ayam Bakar Taliwang Pak Udin
Kalau mau cari kuliner enak dan murah di Mataram, Lombok, cobain deh Ayam Bakar Taliwang Pak Udin. Duh, membayangkannya saja sudah bikin saya ngiler. Pengalaman makan di sana benar-benar membekas soalnya. Ditambah lagi yang bikin senang, Lana dan Keano juga doyan banget. Dua anak kecil ini kan belum terlalu suka makanan pedas. Nah, kuliner Lombok Ayam Bakar Taliwang Pak Udin cocok dengan selera mereka. Sampai nambah-nambah lho waktu makan di sana. Sambal di Ayam Bakar Taliwang Pak Udin disajikan terpisah. Jadi anak-anak memang menikmati Ayam Bakar Taliwang tanpa sambal. Semacam berkah juga buat mama papanya yang doyan pedas. Jatah sambal mereka jadi bonus buat kita berdua.
Di kedai Pak Udin ada dua pilihan ayam bakar. Pertama Ayam Bakar Taliwang, kedua Ayam Bakar Pelecingan alias bakar pedas. Nah, Ayam Bakar Pelecingan itulah yang pedasnya nampol. Itu menu pilihan saya dan suami. Ayam Bakar Pelecingan sepertinya adalah Ayam Bakar Taliwang yang langsung sudah dilumuri sambal di seluruh bagiannya. Biji-biji cabai pun terlihat di mana-mana mengundang selera. Ayam Taliwang cita rasa aslinya memang pedas. Dimakan sama nasi selagi panas. Siap-siap deh bilang selamat tinggal pada program diet. Bye..!
Kuliner Lombok Ayam Bakar Taliwang Pak Udin, berada di kawasan Cakranegara. Tepatnya di Jalan Gelatik no.2B, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Gampang banget mencari kedainya. Begitu sampai di Jalan Gelatik tinggal lihat tempat yang paling ramai saja. Banyak kendaraan pelanggan yang parkir berderet di depannya. Saking banyaknya pengunjung, kedai ini juga memperluas lapak sampai emperan ruko tetangga.
Kami datang selepas maghrib untuk makan malam. Kondisi lagi lapar-laparnya. Melihat antrean pengunjungnya, sempat terpikir bakal lama menunggu dengan perut kosong. Jangankan menanti pesanan siap, dapat tempat duduk saja kayaknya bakal antre panjang. Tapi ternyata, dugaan itu terbantahkan. Pertama, pengunjung memang padat dan antre di depan kedai. Cuma banyak juga yang tidak makan di tempat. Ayam bakar taliwang dibungkus dan dibawa pulang. Kedua, proses membakar dan menyajikannya juga cepat banget. Sepertinya ayam memang sudah matang sehingga tak butuh waktu lama di pembakaran.
Cepatnya melayani pesanan membuat rotasi pengunjung lancar. Efeknya, kami gak perlu lama pula buat antre duduk. Segera setelah dapat meja, pelayan datang menanyakan pesanan dan mencatatnya dengan sigap. Sekitar sepuluh menit kemudian, ayam bakar taliwang terhidang. Sedap!.
Selain Ayam Bakar Taliwang dan Ayam Bakar Pelecingan, saya juga memesan pelecing terong. Pelecing Terong adalah terong panjang yang dibakar lalu diaduk dengan sambal pelecing. Ciri khas sambal pelecing, selain menggunakan cabai, ditambahkan pula tomat yang banyak. Jadi ada rasa asam segar yang ditimbulkannya. Sajian pelengkap gratis yang menemani ayam bakar adalah beberok terong, irisan timun, serta sambal pelala.
Beberok terong terdiri dari irisan terong bulat yang diguyur sambal tomat. Lebih encer sedikit dari sambal pelecing kalau di kedai ini. Sedangkan sambal pelala adalah sambal yang terbuat dari terasi dan tomat. Sambal ini juga encer. Lebih encer dari sambal tomat pada beberok terong. Saya menyiramkan nasi dengan setengah bagian sambal pelala ini. Enak rasanya.
Makan di sini, kami semua nambah nasi. Gak ketahan kalau nggak nambah. Apalagi tadi saya sudah bilang di awal, kondisi perut memang lagi lapar-laparnya. Kegiatan jalan-jalan hari ini juga padat dan cukup menguras tenaga. Pagi ke Pantai Seger, Bukit Merese dan Tanjung Aan. Menjelang siang berenang di Pantai Kuta Lombok. Lanjut menjelang sore ke Dusun Sasak Sade. Setelah itu menuju Masjid Islamic Centre di Mataram untuk shalat Maghrib. Baru deh makan banyak dan enak di Ayam Bakar Taliwang Pak Udin.
Ayam bakar taliwang sendiri adalah kuliner khas Lombok yang wajib di coba. Kuliner ini pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat Karang Taliwang yang berada di Kecamatan Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Di Mataram, ada banyak rumah makan ayam taliwang. Mulai dari warung emperan sampai restoran besar. Tapi yang enak dan murah adalah Ayam Bakar Taliwang Pak Udin ini. Recommended. Soal rasa nggak kalah, dan malah lebih enak dari sejumlah restoran ayam taliwang besar yang pernah saya datangi. Soal harga, sudah pasti juara murahnya. Saat di restoran besar ayam bakar taliwang dijual sekitar 40ribuan rupiah, di sini masih bisa didapat dengan harga 28 ribu saja. Ukurannya sama. Sebab ayam taliwang memang menggunakan ayam kampung yang masih muda. Jadi sudah sekitar segitu ukurannya. Satu ekor untuk satu porsi.
Kalau mau menikmati Ayam Bakar Taliwang Pak Udin, memang harus menunggu petang. Ia baru buka sekitar jam 5 sore dan tutup jam 12 malam. Makan di sini juga nggak boleh takut dengan asap bakaran ayam. Sebab meski membakarnya di luar, tetap aja ada ada asap masuk ke dalam ruangan.
Menikmati kuliner enak murah Lombok di kedai Ayam Bakar Taliwang Pak Udin, menutup penjelajahan kami di pulau ini. Selesai makan langsung menuju Pelabuhan Lembar untuk menyeberang ke Bali. Ini bagian dari perjalanan 10 hari road trip Jawa Bali Lombok pulang pergi.
Video roadtrip ini terdiri dari dua bagian di YouTube channel ajakanak. Video Rute #1, perjalanan dari Depok hingga Gili Trawangan. Video Rute #2, perjalanan dari Gili Trawangan lanjut menjelajah pulau Lombok, Bali, hingga kembali lagi ke rumah kami. Di video ini kami cantumkan juga biaya dan kebutuhan BBM. Happy watching ya.. Terima kasih sudah mampir ke ajakanak
Ya ampuuuuuun mbaaaa, iniiii nih yg bikin aku kepengin banget ke Lombok mba. Krn ayam Taliwang sbnrnya. Di jakarta ada sih bbrp resto ayam Taliwang yg aku suka. Tp sejujurnya ga nemu yg bener2 pedes. Apalagi kan ayam Taliwang beneran pedes yaaa? Ato lidahku yg EMG korslet level pedesnya hahahhaha.
Skr ini, cm bisa muasin dulu makan ayam Taliwang di jkarta. Yg aku suka di restoran ayam Taliwang 5 rasa di Benhil. Ama di Pejaten kaki lima gitu. Paling agak sesuai rasa pedesnya walo blm bikin keringetan :p
Wah mbak kalau untuk ukuran pedasmu kayaknya kurang deh haahaha.. ada yang lebih pedas dari ini yang aku coba sewaktu ke Lombok. Namanya ayam rarang. Itu pedes banget. Penampakannya saja sudah merah menyala. Cuma sayang waktu itu aku dibeliin temen dibungkus untuk makan di hotel. Jadi gak bisa kasih review