DestinasiItineraryRoad Trip

10 hari 3100 km, Road Trip seru Jawa-Bali-Lombok PP (Itinerary)

Total 3.121 km. Ya, tiga ribu seratus dua puluh satu kilo meter, jarak yang ditempuh kami selama 10 hari lebih, road trip Jawa, Bali dan Lombok pulang pergi. Hitungannya dilihat dari speedo meter mobil sejak keluar dari garasi rumah, sampai kembali lagi di garasi rumah. Itu belum termasuk penyeberangan kapal di Ketapang Banyuwangi  – Gilimanuk Bali, dan penyebrangan Bali ke Lombok (Padang Bai – Lembar) pulang pergi. Belum lagi penyeberangan pendek ke tiga gili; Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air di Lombok.

 

Seru, asyik, dan bener-bener refresh. Salah satu bucket list yang akhirnya terwujud. Sebenernya maunya road trip sampai ke Sumbawa, dan tembus ke Flores dengan Labuhan Bajo, Komodo, Ende, dan Maumerenya. Tapi apalah daya, sebagai pasangan buruh (kawasan industri) dan karyawan swasta, kami masih harus tengok-tengok jadwal cuti dan taat sama perusahaan. Inipun kami sudah bersyukur. Akhirnya 10 hari dimaksimalkan, dengan Lombok jadi tujuan utama. Mengelilingi Pulau Lombok.
 
 
10 hari, Road trip Jawa Bali Lombok harus kami cukupkan. Jalan dengan santai sambil eksplor tempat-tempat menarik di sepanjang perjalanan. Jalan makan, wisata, sambil mengatur ritme buat Lana dan Keano biar tetap enjoy selama perjalanan.
 
Alhamdulillah, seperti biasanya anak-anak happy terus. Anak riang, ortu senang, mobil pun ikut senang. Ya, kasihan juga karena si White Parjo ini lebih sering ngejogrok di garasi rumah. Karena sehari-hari kami ngantor seringnya pakai KRL Commuterline. Trip yang agak jauhan dikit buat si parjo cuma ke Pahawang Lampung-Tanjung Lesung (lihat di sini), persis setahun lalu, di liburan akhir tahun juga.
 
 

Selain keliling Lombok yang jadi tujuan utama, tujuan prioritas berikutnya adalah kota Batu Malang, dan tentunya Bali. Walaupun anak-anak sudah pernah roadtrip Bali juga (baca di sini) –waktu itu sekalian ke Bromo — tapi pulau yang satu ini tetap saja menarik. Kembali, Bali dengan pantainya yang jadi tujuan utama. Selain itu, tentunya kami mau ngerasain juga malam tahun baruan di Bali. Tepatnya di Pantai Kuta.

 
Satu titipan dari si bungsu Keano sebelum roadtrip ini adalah, dia maunya jalan-jalan ke pantai dan gunung juga. Katanya pengen jalan-jalan kayak waktu itu ke RancaUpas, pantai Garut, Green Canyon, Batu Karas, dan Pangandaran. Ternyata jalan jajan di jalur lintas selatan Jawa Barat itu berkesan buat dia.

 

Dua tenda dan perlengkapan camping sudah standby di bagasi mobil. Tadinya mau curi-curi waktu buat nginap camping di Batu Malang atau Sembalun. Tapi karena di lokasi pas lagi hujan dan seringnya datang kemaleman, jadinya agak males juga buat gelar tenda. Gagal dah campingnya. Lagian pas di Sembalun, Yossie dan anak-anak juga lagi butuh air panas buat mandi setelah badan lengket habis snorkeling di Gili Meno dan Gili Air.

 

Jadi, dari 10 hari road trip Jawa Bali Lombok, kira-kira inilah realisasi itinerarynya. Untuk waktu jam dan menit, margin errornya mungkin sekitar 1-5 menit hehe

 
Minggu, 24 Desember 2017
(Tujuan: Nasi Grombyang Pemalang, Nginap di Ngawi)
06.45-10.00 Berangkat Depok – Tol Jakarta Cikampek
10.00-10.20 Istirahat, di Rest Area KM 42
12.30-14.00 Ishoma di Pemalang (Masjid Agung, dan Nasi Grombyang H.Warso)
14.30-18.30 Otw Pekalongan, Batang, Kendal, Tol Semarang-Salatiga
19.15-20.20 Makan Malam di daerah Andong Boyolali
23.00 Chek in Hotel Wahyu Ngawi
 
Catatan:
     Rencana nginap sengantuknya sesampainya di antara: Ngawi, Sragen atau Semarang
     Macet dikit di Bekasi. Lewat tol Cipali, keluar Brexit. Jam 12.00 sudah di Tegal

  –    Nasi Grombyang H. Warso, langganan transit setiap lewat Pantura

 
 
Senin, 25 Desember 2017
(Tujuan: Benteng Van Den Bosch, Museum Angkut Batu Malang)
08.30-10.00 Benteng Pendem  Van Den Bosch, Ngawi
10.00-13.30 Otw Nganjuk-Kediri-Gudo-Jombang-Kandangan-Ngantang Malang
13.30-14.30 Ishoma di rest area Ngantang Malang
16.00-20.15 Museum Angkut, Batu Malang
20.45-21.50 Makan malam di RM Mesir dekat alun-alun kota Batu Malang
22.30 chek in penginapan di Syariah Guesthouse Malang
Catatan:
     Benteng Van Den Bosch di pusat kota Ngawi, sekalian mampir dekat hotel
     Museum Angkut buka jam 12.00. selama liburan HTM jadi 100K/org. Kamera 30K.
     Ramai padat di Alun-alun kota Batu. Karena hujan, jadi gak maksimal eksplor
     Syariah Guesthouse Malang, hasil go show setelah penuh hotel di mana-mana. Ternyata bersih, bagus, dan recomended  buat transit, arah Pasuruan.
 
 
Selasa, 26 Desember 2017
(Tujuan: Penyeberangan Ketapang – Gilimanuk Bali, dan Padang Bai)
10.35-11.30 Check out penginapan Malang. Otw Banyuwangi
11.30-12.20 Makan Bakso Pirang Malang
12.20-17.15 Otw Pasuruan-Probolinggo-Situbondo, Istirahat di SPBU Baluran
18.15-19.00 Makan di RM Soto Sulung Surabaya Bu Eko, Ketapang Banyuwangi
19.00-21.25 Penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Bali (WIB ke WITA)
21.25-22.30 Istirahat, toilet, packing, pasang kasur mobil di SPBU Gilimanuk
22.30-03.15 Otw Gilimanuk – Pelabuhan Padang Bai
Catatan:
     Lewat TN Baluran, banyak monyet di pinggir jalan
     Penyeberangan Ketapang Gilimanuk sekitar 1 jam. Perubahan dari WIB ke WITA.
     Penyebrangan Ketapang-Gilimanuk Rp 159.000 per mobil.
     Macet di daerah Tabanan Bali, ada truk pengangkut beton mogok melintang jalan

 

 
 
Rabu. 27 Desember 2017
(Tujuan: Lembar, RM Remaja Indah, Senggigi, Malimbu Hill, Gili Trawangan)
00.00-03.15 Otw Pelabuhan Padang Bai Bali
05.00-10.15 Nyebrang Bali – Lombok (Padang Bai – Lembar)
10.20-11.30 Makan di RM Remaja Indah, Lembar
12.00-13.15 Otw Lembar-Mataram-Senggigi
13.15-14.00 Pantai Nipah – Malimbu Hill – Pelabuhan Bangsal
14.20-14.45 Nyebrang Bangsal – Gili Trawangan (public boat)
15.00-16.30 Gili Trawangan. Istirahat dan Check in Warna Cottages & Bungalows
16.30-18.30 Berenang di pantai Gili Trawangan
19.30-20.30 Isya di Masjid Agung Baiturrahman, jalan-jalan night market dsk
20.30-22.00 Makan malam di Ocean 2, pinggir pantai
Catatan:
     Nunggu sekitar 1.5 jam antre masuk kapal di Padang Bai Port
     Penyebrangan Bali – Lombok: Rp 917.000 per mobil.
     Jam 12.00 mampir ke klinik Permata, cek radang Lana
     Packing di P Nipah, pisahin barang yang mau di bawa ke Gili Trawangan
     Tiket penyeberangan Bangsal-Gili Trawangan: Rp. 17.000 per orang
     Di Pelabuhan Bangsal, mobil diparkir di penitipan Muara dekat kantor pelabuhan/tiket box penyeberangan. Bayar titip mobil Rp 30 ribu saja.
 
 
 
Kamis. 28 Desember 2017
(Tujuan: Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air, Sembalun)
09.30-11.15 Sepedahan Keliling Gili Trawangan + check out hotel
11.45-15.10 Island Hopping. Snorkeling  Gili Meno dan Gili Air (Private boat)
15.10-15.22 Nyebrang Gili Air – Pelabuhan Bangsal (public boat)
16.10-18.45 Otw Bangsal – Sembalun
19.30-20.30 Makan malam di lesehan Sembalun
20.30 Check in di Rinjani Inn
Catatan:
     Gili Trawangan: Sewa sepeda 15 ribu /jam. Atau 50 ribu / hari
     Tiket penyeberangan Gili Air – Bangsal : Rp. 12.500 per orang
     Sewa private boat keliling 3 gili Rp. 800.000, sudah termasuk alat snorkeling (hasil nawar). Rata-rata nawarin private boat antara 900k – 1,2 juta. Sewa jaket pelampung 2 anak @ 20 ribu. Kalau ikut public boat 150 ribu/orang, ditawar dapat 130 ribu/orang. Public boat buat snorkeling jadwalnya berangkat sekitar jam 10 dan jam 13.00.
 
 
Jumat, 29 Desember 2017
(Tujuan: Bukit Pergasingan, Pink Beach, Tanjung Ringgit, Kuta Lombok)
09.20-15.00 Hiking Bukit Pergasingan (13.30 turun)
15.10-16.00 Otw Lombok Timur via Pusuk Sembalun
16.00-16.45 Makan Bakso Panggabaya Lombok Timur
18.25-18.40 Pink Beach
18.40-20.40 Otw Pink Beach – Kuta Lombok, check in Ladiva Shore Hotel
Catatan:
     Hujan pagi di Sembalun, jadi jam 09.20 baru naik Pergasingan. Jalur cukup terjal.
     Kesorean/kemalaman sampai di Pink Beach. Jadi cuma sebentar di pantai Pinknya. Tanjung Ringgit juga jadi cancel. Jalanan ke Pink Beach masih rusak, dan gak rekomen buat jalan malam.
 
 
Sabtu, 30 Desember 2017
(Tujuan: Pantai Seger, Bukit Merese, Tanjung Aan, Mawun, Semeti, Selong Belanak, Sade, Mataram)
07.30-10.00 Pantai Seger, Bukit Merese, dan Tanjung Aan
11.00-13.00 Berenang, main air di pantai Kuta Lombok
14.30-15.30 Pantai Kuta, Segar beach. Otw Sade
15.50-16.45 Dusun Sasak Sade
18.20-19.00 Masjid Islamic Centre Mataram (sholat Maghrib)
19.30-20.30 Makan malam di Ayam Taliwang Pak Udin
20.30-21.15 Otw Pelabuhan Lembar
23.45-04.00 Penyebrangan Lombok – Bali (Lembar – Padang Bai)

Catatan:

     Dusun Sade dekat dari Kuta Lombok. Tepat di pinggir jalan arah Airport. Gak ada HTM, kasih uang seikhlasnya buat guide yang sekaligus warga lokal asli Sade.
     Ayam Taliwang Pak Udin; recomended. Enak, pelayanan cepat, dan MURAH.
     Kembali nyebrang ke Bali ambil penyebrangan malam, biar bisa tidur dan gak bosan sekitar 4-5 jam di kapal. Irit hotel, irit tenaga dan waktu.
 
 
 
Minggu, Senin 31 Desember 2017
(Tujuan: Sanur, Krisna, Melasti, Pandawa, Kuta Legian)
04.30-05.20 Pelabuhan Padang Bai – Sanur
05.20-06.00 Pantai Matahari Terbit Sanur
06.45-08.20 Toko oleh-oleh Krisna di Tuban, dekat airport
09.15-10.30 Pantai Melasti
10.45-14.00 Pantai Pandawa(berenang, kano)
14.30-17.00 Hunting Surf Sale di Sunset Road, makan di Cak Yas
17.30-20.45 Check in Panorama Cottages Legian, istirahat
20.45-02.00 Jalan-jalan, malam pergantian tahun di pantai Kuta
Catatan:
     Hujan dari semalam sampai siang. Gagal sunrise di Pantai Matahari Terbit Sanur. HTM 5K
     Pagi-pagi ke Toko oleh-oleh Krisna, buka 24 jam yang di dekat Airport
     Pantai Pandawa: Sewa Tenda 50K / 3 jam, sewa Kano 50K/jam
     Jalan kaki dari hotel ke pantai Kuta. Jalanan dekat pantai dan Legian sudah ditutup dari sore untuk malam tahun baruan.
 
 
Senin, 1 Januari 2018
(Tujuan: Pantai Kuta, Legian dsk, Gilimanuk)
09.30-12.00 Main air / berenang di pantai Kuta
12.00-13.30 Bersih bersih, packing, dan Checkout hotel
13.30-19.30 Jalan makan di Kuta, Beachwalk, Legian, Poppies, dll
19.30-00.30 Otw Gilimanuk
Catatan:
     Setelah dari kemarin hujan, tgl 1 Januari cuaca cerah ceria. Maksimal di pantai Kuta
     Parkir mobil di mal Beachwalk, pinggir pantai. Jalan kaki keliling Kuta.

 

 
 
Selasa, 2 Januari 2018
(Tujuan: Pulang Depok)
01.00-01.05 Penyebrangan Gilimanuk – Ketapang Banyuwangi
02.05-04.10 Tidur di masjid Nurul Muttaqin Pondok Mimbo Situbondo, sampai Subuh
05.20-05.55 Istirahat (tiduran lagi) di SPBU Kembang Sambi Situbondo
05.55-12.20 Otw Probolinggo + Tol Rembang-Gempol-Surabaya-Mojokerto-Kertosono
12.20-13.15 Makan siang di RM Otak Kanan Palem Sewu Nganjuk
13.15-21.00 Otw Nganjuk-Sragen-Salatiga-Semarang-Kendal-Batang
21.00-22.15 Makan malam di Raja Sate H. Subali, Batang Jateng
22.15-08.15 Otw Pekalongan-Pemalang-Tegal-Brebes-Tol Cipali-Cikampek-Depok
Catatan:
     Penyeberangan Ketapang Gilimanuk sekitar 1 jam. Perubahan waktu dari WITA ke WIB.
     Pulang tanpa nginap di hotel. Berhenti istirahat sengantuknya. Tidur 3x di pantura Jatim
     Enaknya jalur pantura Jatim, banyak Masjid, SPBU 24 jam yang bisa jadi rest area. Menyediakan tempat buat istirahat, seperti gazebo, atau lesehan.
     Ngantuk berat di antara Batang – Tegal – Cipali. Banyak berhenti, tidur di mobil. Suami Istri gantian jadi pilot.
 
Rabu. 3 Januari 2018
08.55 Alhamdulillah sampai di rumah, Depok

Alhamdulillah sampai rumah dengan selamat, dan gak ada kendala apapun. White Parjo aman gak pernah rewel. Lana sama Keano juga selalu enjoy, dan sehat ceria. Malah Lana yang pas perginya agak sakit, pulangnya malah sembuh –berobat di klinik Permata Lombok. Abi, sepupu yang ikut di roadtrip ini juga kelihatannya masih waras, sehat. Gak tahu dah kakinya pegel atau nggak. Soalnya kalau pas lagi gelar kasur di tengah buat tidur Lana Keano, Abi geser ke kursi belakang dempet-dempetan sama perabotan lenong.
 
Yang sedikit agak meleset, adalah jadwal pulangnya. Tadinya perkiraan Selasa malam tanggal 2 Januari sudah di rumah. Tapi akhirnya baru tanggal 3 Rabu pagi sampai di rumah. Akibat kelamaan di Bali, dan ngantukan di sepanjang jalan. Banyak berhentinya buat tidur. Belum lagi anak-anak ke toilet, cari cemilan dan sebagainya. Tapi ini malah lebih asyik, karena di Kutanya jadi lebih puas.  (Thx juga buat Indomaret dan Alfamart yang sudah berjejer rapi di sepanjang jalan menyambut kami).
 
Soal puas, memang kalau mau diturutin semua, gak ada puasnya. Pengennya semua tempat dijajal, dan lebih lama di satu tempat misalnya. Tapi dengan ini saja, sudah syukur. Hitungannya di atas 90% tercapai dari tempat yang diincer. Ada yang lolos karena waktu yang gak memungkinkan, atau dicancel karena cuaca yang kurang bersahabat. Karena memang sering turun hujan. Misalnya diving di Tulamben. Sudah diniatin mau nyelem, bawa wetsuit dan perlengkapan lainnya, tapi karena hujan terus dan cuacanya gak enak, jadinya dicancel.
 
 
Perencanaan memang penting, banget. Tapi road trip Jawa Bali Lombok kali ini, kami gak detil-detil amat. Banyak yang diputusin sambil jalan. Kerangka atau garis besarnya saja yang dibuat, biar gak terlalu meleset jauh dan cukup waktu. Karena kami memang cuma punya waktu 10 hari saja, dan berikutnya sudah harus masuk kerja lagi. Hotel juga lebih sering dipesan di jalan, sehari atau dua hari sebelum hari H. Atau malah di hari H, karena sambil nunggu kira-kira kami sudah sampai atau belum di kota itu. Dan kadang go show juga, door to door resepsionis hotel.
 
Gambaran rencana awalnya, kira-kira begini:
1. (24) Depok – Sragen / Ngawi
2. (25) Ngawi – Batu Malang (Museum Angkut dll)
3. (26) Batu Malang – Bali – Lombok (kapal)
4. (27) Lombok: Mataram-Malimbu-Gili Trawangan
5. (28) Lombok: Gili Trawangan – Sembalun
6. (29) Lombok: Bukit Pergasingan Sembalun – Kuta Mandalika
7. (30) Lombok: Kuta Mandalika – Mataram – Bali Tulamben
8. (31) Bali: Tulamben-Pandawa-Kuta
9. (1) Bali – Banyuwangi – Nganjuk / Sragen / Semarang
10. (2) Semarang / Sragen / Nganjuk – Depok
(Cat: LombokàMataram, Senggigi, Malimbu, Gili Trawangan, Pergasingan Sembalun, Kuta, Seger, Bukit Merese, Tanjung Aan, Pink Beach, Tanjung Ringgit, Mawun, Semeti, Selong Belanak, dll)
 
 
Salah satu yang paling berperan di road trip Jawa Bali Lombok ini mau gak mau adalah Google Maps. Aplikasi dari Google ini berperan mulai dari perencanaan, sampai jadi penunjuk jalan, cari jalur dan ngintip kemacetan. Di perencanaan, GMaps dipakai buat ngukur jarak dan waktu. Jadi bisa memperkirakan dalam sehari, kami bisa sampai di mana dan bisa ke mana saja dengan jarak dan waktu yang ada. Seperti gambaran perencanaan di atas.
 
Dan aplikasi berikutnya yang punya peran adalah Airbnb, Agoda, Traveloka, dan Booking.com buat nyari penginapan. Ada lagi aplikasi yang penting banget: Dream League Soccer, game sepak bola andalan Keano. Gak ada kata bosen, atau capek dari mulut Keano kalo sudah main game ini. Jurus ini sudah manjur sejak overland trip Indochina Juli lalu. Selain Youtube dan wifi pastinya.
Style Keano main Dream League Soccer di Angkor Wat Kamboja dan Singapura, sambil nyempetin foto dulu.
 
Di perjalanan pulang Bali menuju Depok akhirnya kami punya ‘theme song’ dari CD bonus setelah makan di KFC Kuta Bali. Payung Teduh. Selama perjalanan Bali-Depok, sudah gak terhitung berapa kali Payung Teduh bolak balik nyanyi. Dengan lagu andalan “Akad” yang juga sebelumnya sudah disukai Lana, dan “Di Atas Meja”, juga 7 lagu lainnya sedikit nambah semangat supir AKAP (Antar Kota Antar Pulau) melibas jalur Bali Depok.

Lagu “Di Atas Meja” jadi salah satu lagu favorit di roadtrip ini. Yang salah satu liriknya lumayan cocok buat nemenin di panjangnya jalur Bali-Depok. Belum lagi plus ngantuk…
                “Mengapa takut pada lara
                  Sementara semua rasa bisa kita cipta…”
 
Nyambung nggak? :p. Yang pasti sejak dari awal, karena emang niat dan pikirannya buat happy jalan-jalan, jadi gak ada sedikitpun berasa capek. Kalo ngantuk, iya. Sering harus ngelawan ngantuk selama di perjalanan malam. Ujung-ujungnya, masjid atau SPBU jadi tempat persinggahan.

 

Road trip 10 hari++ yang menyenangkan. Dan yang lebih senang lagi adalah pas kita sudah di rumah, tidur di kamar lagi bareng-bareng dengan suasana happy dan tenang. Seperti masing-masing sudah mengantongi kenangan yang terus menghiasi pikiran dan menambah aura positif ke depannya. Melihat lagi keluarga tercinta tidur pulas di kasur kamar dengan raut muka (gosong) sumringah. Mungkin dengan bunga mimpi bawaan dari Jawa Bali Lombok.

 
*****
Jalur Road Trip Jawa Bali Lombok
Jalur berangkat:
Depok-Tol Jagorawi-Tol Jakarta Cikampek-Tol Cipali-brexit-Brebes-Tegal-Pemalang-Pekalongan-Batang-Kendal-Tol Semarang Salatiga-Andong Boyolali-Gemolong Karang Gede-Sragen-Ngawi-Madiun-Mejayan-Nganjuk-Jombang-Batu-Malang-Pasuruan-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi-Gilimanuk Jembrana-Negara-Tabanan-Denpasar-Padang bai- (Lombok) Lembar-Mataram-Senggigi-Malimbu-Nipah-Bangsal-Gili Trawangan-Gili Meno-Gili Air-Bangsal-Bayan-Sembalun-Pusuk Sembalun-Labuhan Haji-Pink Beach-Sengkol-Kuta-Sade-Mataram- Lembar-Padangbai-Sanur-Kuta Bali
 
Jalur pulang:
Legian Kuta-Gilimanuk-Banyuwangi-Situbondo-Probolinggo-Pasuruan-Tol Rembang Gempol-Tol Surabaya Mojokerto (Sumo) Kertosono-Nganjuk-Mejayan-Madiun-Ngawi-Sragen-Gemolong Andong Karanggede-Tol Salatiga Semarang-Kendal-Batang-Pekalongan-Pemalang-Tegal-Brebes-Tol Cipali-Tol Cikampek-Tol Jagorawi-Depok.

Video road trip Jawa Bali Lombok sudah kami upload di youtube.  Video Rute #1, perjalanan dari Depok hingga Gili Trawangan. Video Rute #2, perjalanan dari Gili Trawangan lanjut menjelajah pulau Lombok, Bali, hingga kembali lagi ke rumah kami. Di video ini kami cantumkan juga biaya dan kebutuhan BBM. 

Ajak Anak

Hallo, kami Herwin-Yossie-Lana & Keano, keluarga dengan dua anak penggemar traveling. Backpacking, budget traveling, hiking, & camping bersama anak menjadi favorit kami. Di sini kami berbagi cerita traveling dan pengalaman bertualang. Dan percayalah, bagi anda yang suka traveling dan wisata petualangan, melakukannya bersama anak dan keluarga jauh lebih menantang, sekaligus menyenangkan.

12 thoughts on “10 hari 3100 km, Road Trip seru Jawa-Bali-Lombok PP (Itinerary)

  • Farhan m a

    Inspiratif bisa jadi buat acuan yg mau roadtrip

    Reply
    • Thanks ya sudah mampir ke ajakanak.com

      Reply
  • Faizal Efendi

    Saya rencana bulan Desember ini mau ke Lombok juga.
    Tahun 2018 udah pernah sampai Bali dari Depok. Tahun 2019 ke KM 0 Kota Sabang.

    Saya domisili di Depok juga. Om Depok nya dimana?

    Reply
    • Ajak Anak

      Wah keren dari Depok sampai ke Sabang berapa hari perjalanan itu? Boleh sharing dong Om. Di Depok kita tinggal di Tole Iskandar, dekat pasar segar.

      Reply
  • heru hendrawan

    sangat menginspirasi, sudah pernah sampai batu malang, rencana berikutnya memang mau ke bali lombok, tapi menunggu negara corona dihancurkan dulu

    Reply
  • Halo om, kalau rute depok bali ini apakah ramah untuk mobil lcgc seperti calya ?
    (dengan full penumpang + barang)

    untuk jalanan nya apakah sudah ok aspal semua ?
    dan untuk jalanan apakah menanjak banget / sedang saja ?

    rencana mau road trip depok bali di juni 2021 (semoga corona sudah pergi)

    thanks

    Reply
    • Ajak Anak

      Depok-Bali, jalan sangat ramah. Hampir gak ketemu jalan rusak. Semuanya mulus beraspal. Jalan menanjak hanya untuk tujuan tertentu saja. Misal waktu mau ke danau Tamblingan di Bali, karena letaknya di dataran tinggi jalannya menanjak banget. Tapi kalau menyusuri jalur biasa atau jalur pantai, jalan relatif landai bersahabat. Kunjungi juga artikel road trip terbaru kami Depok-Labuan Bajo. Ini jalan yang menurut kami juga ramah terhadap mobil LCGC. Road trip Depok-Labuan Bajo kami jalani Desember 2020 lalu.

      Reply
  • iskandar

    Mampukah Xenia Bututku Melaluinya….?
    Dengan Sedikit Pengalaman Touring Dengan Motor, Tentu Akan Berbeda Dengan Membawa Mobil…
    Di Tambah Membawa Keluarga,… Beda Dengan Sendiri Atau Rombongan Club…
    Perlu Di Coba, Tanpa Di Coba Ga Tau Rasanya…

    Tapi Inget Pas Di Lombok Waktu Mampir Ke Pantai Senggigi Lewat Tebing Puncak, Sinyal HP Ilang, Google Map Yang Bisa Diandelin Pun Hilang… Itu Yang Bikin Ser Ser… Tapi Tenang Warga Penduduknya Ramah Ramah Ko…

    Memang Perlu Di Coba…

    Reply
    • Ajak Anak

      Semangaat, bukan soal kendaraannya. Tapi cari pengalaman dan niatnya. Kami mengulangi trip ini bahkan sampai Labuan Bajo dengan mobil tua, Land Rover tahun 1964.

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *