Suatu Pagi di Pantai Melasti Bali
Beberapa kali datang ke Pulau Bali, ini pertama kalinya singgah ke Pantai Melasti Ungasan. Namanya sih, sudah sering denger, tapi kesempatan untuk datang ke sana baru tercapai.
Pantai Melasti ini gak seramai Pantai Kuta, atau Legian yang lokasinya dekat sama pusat kota dan bandara. Melasti ketika kami ke sana kelihatan sepi banget. Mungkin karena kami terlalu pagi juga tibanya, setelah perjalanan darat, sambung kapal Fery dari Lombok. Yup, Bali itu menjadi bagian dari roadtrip ngajak anak menjajal jalur Jawa-Bali-Lombok. Tempat-tempat istimewa di Bali baru kami jelajahi setelah keliling Lombok. Rute perjalanan dan itinerary road trip bisa baca-baca di sini
Pantai Melasti di Ungasan, dulunya masuk kategori salah satu pantai tersembunyi di bagian Bali selatan. Lokasinya berada di balik bukit kapur yang menjulang tinggi. Karena terisolasi, pantai Melasti di Ungasan tidak diketahui banyak wisatawan. Untuk menuju lokasi bibir pantainya pengunjung harus menuruni dan menaiki ratusan anak tangga. Kini, sudah ada jalan aspal yang membelah bukit kapur. Kontur jalanannya lumayan menantang, banyak belokan serta tanjakan. Sempet deg-degan juga waktu ngejalaninnya, apalagi ada bagian jalan aspal yang sempat putus karena tergerus banjir dan longsor.
Sayangnya, cuaca lagi mendung, gerimis juga sesekali turun. Pemandangan langitnya jadi abu-abu, agak kurang spekta kalau difoto. Kalau lihat di beberapa akun instagram orang lain, saat langit cerah, Melasti ini indah banget. Langit biru, berpadu dengan gradasi kehijauan pantai yang bertemu dengan hamparan pasir putih. Yah, ini seninya jalan-jalan juga sih. Gak semua yang kita harapkan bisa kejadian. Bersyukur aja, bisa sampai di bagian ujung pantai selatan Bali ini. Dapat suasana barulah, berbeda dari tempat-tempat yang sudah terlalu banyak dipenuhi wisatawan.
Waktu kami datang gak banyak ada tukang dagang. Warung yang tersedia cuma ada sekitar tiga lapak aja. Jualannya, mi instan, nasi rames, gorengan, macam-macam snack dan minuman. Tapi itu di akhir tahun 2017 ya. Mungkin sekarang Pantai Melasti Ungasan lebih rame. Tapi sesungguhnya sepi itu menyenangkan sih. Gak bikin pusing. Suasana pagi di Melasti yang tenang, bikin dua turis bule yang datang gak lama setelah kami, sengaja meditasi di sini.
Garis pantai Melasti panjaaaang banget. Pantainya landai, berpasir putih. Ada sedikit spot yang kayaknya di blok buat pengunjung hotel berbintang yang ada di sekitar situ. Fasilitasnya, kursi buat berjemur dan kamar bilas. Serta tentu aja, ada petugas kebersihannya. Yang ada di deket-deket sini, kebanyakan resort berkelas, buat mereka yang bener-bener cari ketenangan dan refresh dari kesibukan rutin sehari-hari.
Kami gak lama di sini. Anak-anak sebenernya sudah pengen banget nyebur ke pantai. Tapi, karena cuaca kurang mendukung, plus badan yang masih pegel-pegel karena perjalanan Lombok-Bali, terpaksa ditahan-tahan dulu biar nggak main air. Nyeburnya geser ke sebelahnya, di Pantai Pandawa. Sambil nunggu cuaca lebih bersahabat, dan lebih hangat.
Pantai Melasti, pagi itu jadi tempat peristirahatan kami. Sarapan pagi, sambil menikmati pemandangan pantai berbeda yang masih asri.
Pulangnya, kami lewat jalan berbeda dari rute kedatangan. Ternyata jalannya lebih bagus dan lebih landai. Pantai Melasti Ungasan ini memang disiapkan untuk destinasi wisata baru di belahan selatan pulau. Belum semua fasilitas lengkap dibangun. Semoga aja ya, kalau udah rame, keindahannya gak berkurang dan tetap menyenangkan didatangi.
*****