Itinerary

Sepanjang Jalan ke Johor Bahru

Beruntunglah Johor Bahru punya Legoland. Buat kami, dan mungkin keluarga-keluarga lainnya, jalan-jalan ke Johor Bahru Malaysia awalnya dan tujuan utamanya adalah memang buat ke Legoland. Kalau pun pada akhirnya kami sangat menikmati suasana dan wisata lainnya di Johor Bahru, memang karena kota ini layak dan rekomen buat jadi tujuan wisata keluarga, piknik, jalan-jalan murah, atau pelesiran singkat. Atau istilah kerennya, buat (family) backpacking, flashpacking, atau (light) travelling. Tapi bisa ngapain dua atau kurang dari tiga hari di Johor Bahru? Sangat bisa, dan cukup buat mengeksplor Johor Bahru.
Rabu, 29 April 2015, sampai di Changi Singapura jam dua siang, rencananya kami mau langsung ke Johor Bahru menggunakan bis TS1 dari bandara. Caranya, di bandara Changi setelah keluar imigrasi, jalan sedikit sampai kelihatan Burger King, lalu turun eskalator di samping Starbuck. Dari petunjuk arah dan kata orang di situ, di bawah sini emang tempat bis buat ke kota atau tujuan lainnya, termasuk ke Johor Bahru. Tapi waktu itu di bawah lumayan sepi. Nungguin bus TS1 gak lewat-lewat, tiba-tiba nongol bus nomer 858 tertulis tujuan Woodlands. Dari pada belum jelas nunggu bis TS1, akhirnya coba-coba naik 858. Yang penting arahnya ke Woodlands. Per orang bayar 2.5 SGD. Keano (umur 4 tahun) masih gratis.

Bus 858 jurusan bandara Changi – Woodlands
Jam empat kurang kami sampai di Woodlands, tepatnya turun di tempat kaya terminal bayangan Woodlands, karena bus 858 balik ke arah bandara lagi. Kami lalu lanjut naik bus 950 menuju Johor bahru. Per orang bayar 2 SGD. Sampai di Woodlands Checkpoint (gedung imigrasi Singapura), semua penumpang turun dari bis dengan semua barang bawaannya dan naik eskalator atau lift ke lantai dua buat pemeriksaan imigrasi. Selesai proses imigrasi Singapura, lalu turun ke bawah lagi dan naik bis dengan nomer yang sama 950, tapi beda bis. Turun di JB Sentral, langsung masuk ke Bangunan Sultan Iskandar, tempat imigrasi Malaysia.

Dari imigrasi Malaysia, hotel Citrus tempat kami rencana menginap sudah kelihatan. Tinggal jalan kaki lewat mal Johor Bahru City Square, biar adem sambil lihat-lihat. Check-in di hotel, leyeh-leyeh dulu rebahan lurusin badan. Lumayan, kamarnya cukup luas buat kami sekeluarga. Ada air panas, free wifi kenceng, disediain juga dua botol air mineral komplemen plus teh tarik sama kopi saset. Ada surau atau mushola juga. Sengaja kami emang pesan kamar gak pake breakfast, biar bisa icip icip kuliner yang banyak bertebaran di depan, samping dan belakang hotel. Lokasi hotel ini emang di tengah kota, samping mal Johor Bahru City Square, dan dekat dengan tempat kuliner Meldrum.

Citrus Hotel, view kamar ke Mal JB City Square
Kuliner pertama di Johor Bahru yang juga sudah jadi inceran, adalah di Nasi Kandar & Masakan Kampung, persis di seberang hotel. Dekat dan enak, sejalan dengan nafsu dan selera makan yang sudah menggebu. Pesan nasi briyani kambing, teh tarik, dan murtabak. Anak-anak lebih pilih makan nasi ayam goreng, yang ayam tepungnya emang kelihatan merekah menggoda dan lebih cenderung merah warnanya. Soal harga, hitungannya normal, murah. Soal rasa, mantaplah di sini. Dibuat langsung dari tangan-tangan pria-pria berkumis dan klimis keturunan India.

Nasi Kandar & Masakan Kampung, persis depan Citrus Hotel

Malamnya kami ke Danga Bay, tujuan utamanya Danga World Theme Park, taman bermain. Dan juga ke Danga World Petting Zoo, kebun binatang malam yang konon cocok buat keluarga karena menyuguhkan fauna dipadu permainan lampu dan lampion.
Dari hotel naik taksi sampai depan Danga Bay Theme Park, bayar 15 RM. Tempatnya persis di pinggir jalan raya, lumayan besar, tapi ternyata sepi. Danga World Petting Zoo, yang ada di tengah theme park, malah tutup. Taman bermainnya buka, tapi ada beberapa mainan/wahana yang gak operasi. Cuma segelintir orang yang datang dan main. Apa mungkin karena ini weekday (hari rabu) jadi sepi. Kata abang penjaga mainan sih begitu. Sempat nyobain beberapa mainan, juga muter jalan-jalan sampai pinggir pantai, Danga Beach.
 

Danga Beach, Danga World Theme Park yang sepi, dan Petting Zoo yang tutup

Kalau lihat lokasi, variasi mainan dan pemandangan, juga fasilitas yang sudah jadi, kayaknya si Danga Bay ini diproyeksiin serius sama pemerintah JB. Dan suatu hari nanti mungkin bakal berjaya.
Pas pulang, ternyata susah nyari taxi. Sampai duduk-duduk pinggir jalan lumayan lama. Akhirnya jalan kaki cukup jauh cari jembatan penyeberangan biar bisa nungguin taxi di seberang. Sambil nunggu taxi, Lana Keano sedikit becandaan ‘ngenyek’ saya, karena bawa mereka ke tempat mainan yang sepi, dan pulang susah naik taxi. Pengalaman ‘buruk tapi senang’ di Danga Bay ini, sampai sekarang kalau disinggung-singgung jadi bahan salah-salahan yang renyah buat obrolan sama anak.

Sebagian mainan di Theme Park, dan pintu masuk Petting Zoo yang malah dipakai parkir mobil
Kamis, 30 april, jadwalnya adalah seharian penuh di Legoland, tujuan utama kami di Johor Bahru. Anak-anak masih belum bangun. Sambil tunggu bangun, masih sempat buat jalan-jalan pagi. Jalan kaki dari hotel, tujuannya MasjidSultan Abu Bakar, mesjid megah yang juga jadi landmark Johor Bahru. Mesjid tua dan juga salah satu mesjid terindah di Malaysia. Perpaduan arsitektur Inggris, Arab dan Malaysia.

Masjid Sultan Abu Bakar, salah satu landmark Johor Bahru

Balik hotel, jalan kaki lagi dari mesjid Sultan Abu Bakar, sekalian mengeksplor kota Johor Bahru. Sampai di hotel, anak-anak sudah bangun dan lagi siap-siap buat ke Legoland. Sarapan dulu di Nasi Kandar & Masakan Kampung, juga bungkus martabak buat di jalan. Martabaknya juara.

Dari hotel jalan kaki ke arah JB Sentral. Tadinya mau naik bis LM1 ke Legoland, tapi biar cepet, sampai di depan mal JB City Square, akhirnya pilih naik taxi. Pilih taxi merah yang lebih murah dibanding taxi biru. Supirnya gak mau pake argo, katanya pulangnya dari Legoland biasanya sepi. Berbekal informasi supir taxi semalam dari Danga Bay buat panduan nawar, tarif 40 RM ditawar dikit akhirnya jadi 35 RM. Jalanan lancar, sekitar 20 menit perjalanan sampe di Legoland.

Puas dan seru seharian di Legoland. Sengaja pilih hari di luar wiken, dan sehari sebelum libur May Day biar gak padat. Biar gak nemu banyak antrean, jadi bisa kebagian semua wahana. Dan terbukti, di Legoland kami cukup tenang memilih wahana, dan hampir semua mainan bisa dijajal sama Lana-Keano. Cerita Legoland, lengkapnya di sini


Pulang dari Legoland naik taxi warna biru, karena sudah gak ada bis lagi. Lewat, sudah jam 18.30. Yang ada cuma taxi biru, sekali buka pintu 6 RM. Yang ini pake argo. Sampai hotel Citrus / JB City Square 49.2 RM, dibuletin jadi 50 RM.
Bersih-bersih dan istirahat bentar di hotel. Lanjut makan malam di sekitaran hotel, Meldrum Walk. Muter-muter jalan kaki, buat anak-anak akhirnya milih makan di Sri Alam. Menunya hampir sama dengan si Nasi Kandar Kampung. Buat Lana Keano, tambah pesanan digorengin telur. Dan inilah menu simple dan mujarab buat anak-anak kalau bingung pilih menu pas makan di luar. Dan jurus goreng telur kali ini, juga berhasil di sini. Jadi lahap makan.

Kenyang makan, anak-anak dan Yossie balik ke hotel. Saya berkuliner lagi di Meldrum Walk. Kali ini yang bagian kaki limanya. Banyak gerai makanan dan minuman berjejer, dengan lapak yang lebih sederhana, dan harga yang kayaknya juga lebih bersahabat. Dari sekian banyak pilihan, akhirnya terpilihlah Sup Ali. Sup kambing yang secara visual, baik kuah supnya, barisan daging dan jeroannya, sampai tampilan pak Haji Ali nya cukup meyakinkan saya buat memilih Sup Ali ini. Ditambah teh tarik panas dan potongan roti, sup kambing yang kuahnya juga panas dan kental ini, jadi menu yang pas melewati malam yang gerimis di Meldrum.

Makan Sop kambing Sup Ali, Meldrum Walk, kuliner Johor Bahru

Salah satu lorong bagian Meldrum Walk. Persis di belakang Citrus Hotel

Meldrum walk sudah, kini saatnya geser dikit ke night market alias pasar malam atau pasar kagetnya Johor Bahru. Cukup luas dan panjang pasar malamnya. Buat jalan-jalan dan cari suasana lain, bisa lah jadi pilhan. Segala macam barang banyak digelar di sini. Yang paling banyak dijual, baju. Rame banget, tapi buat saya gak ada yang terlalu menarik buat dibeli. Saya cuma beli baju anak dengan tulisan “I am Johorean”. Murah, Cuma 3 RM. Lumayan buat kenang-kenangan dari JB. Ada satu lapak yang cukup menarik, tapi untung Keano gak ikut. Kalau ikut bisa kalap. Lapak itu jualan mobil mainan Hotwheel lumayan lengkap, mulai dari yang klasik tahun jebot, sampe yang tahun-tahun muda. Dari harga standar, sampai harga hobby yang lebih mahal. Model dan jenis mobilnya jarang ada, malah sebagian besar saya gak pernah lihat di Jakarta.
Night Market, pasar kaget ala Johor Bahru
Kaos “I am Johorean”, 3 ringgit dari Night Market
Jumat pagi 1 Mei, sebelum meninggalkan JB, kami jalan-jalan dulu ke kuil Arulmigu Sri Rajakaliamman, kuil kaca yang juga jadi salah satu tujuan penting di Johor Bahru. Sebenarnya tadi malam setelah dari meldrum, saya sempat lewat ke Arulmigu, sekalian survey jarak dan tempat sebelum bawa anak-anak ke sini paginya. Ternyata dari hotel deket banget, kelihatan juga ujung kuilnya. Jalan kaki sekitar 500 meter, sampai di kuil kebetulan lagi ada yang kawinan. Dan tentu saja banyak juga yang lagi ibadah. Gak cuma jemaah atau yang ibadah saja yang boleh masuk, di sini wisatawan juga boleh dan banyak terlihat di kuil ini.

Selain atap kuil yang unik dengan tumpukan patung-patung, arsitektur rumah ibadah umat Hindu ini juga sangat menarik, sebagian besarnya berlapis kaca.

Kuil kaca Arulmigu, tampak malam dan siang
 

Setelah dari kuil Arulmigu, sebelum balik hotel dan check out, cari makan dulu. Pilhan makanannya gak jauh-jauh dari menu India Melayu kaya di Nasi Kandar & Masakan Kampung atau Sri Alam. Kali ini pilihannya adalah Restoran Hasyima di depan Plaza Seni. Masih dekat dengan hotel atau JB City Square.
Dari tiga rumah makan menu India Melayu di Johor Bahru yang dicoba, buat saya juaranya tetep Nasi Kandar & Masakan Kampung. Terutama martabaknya, juara.


Johor Bahru cukup, kami lanjut perjalanan ke Singapura. Check out hotel jam 10.30, jalan kaki lagi ke Imigrasi Malaysia lewat JB City Square. Dari imigrasi, turun ke lantai bawah nyari bus CW2 di platform B, tujuan terminal Queen Street, Bugis Singapura. Tarif 2.6 RM per orang.

Terminal di bawah gedung Imigrasi Malaysia. Bis CW2 jurusan JB-Queen Street Bugis Singapura
Di imigrasi Malaysia tadi, antrean ke Singapura ramai lancar. Beda jauh sama antrean yang masuk ke Johor Bahru, padat merayap panjang banget. Di jembatan selat jalan penghubung JB-Singapura juga, kendaraan padat merayap. Untung saja ke JB dan Legolandnya di weekday, coba kalau pas long weekend kaya gini, gak kebayang padetnya Legoland. Tapi sekarang, yang jadi masalah adalah.. libur long weekendnya jatuh pas kami di Singapura. Siap-siap berpadat-padatan di Singapura.
**Itinerary Johor Bahru:

Day 1 (Rabu, 29 April 2015) :
11.20 Flight Air Asia, (terminal 3) Jakarta – Singapura
14.00 Sampai di Changi (Terminal 1)
14.30 Naik bus TS1 Naik bus 858 ke Woodlands + Bus 950 ke JB sentral Johor Bahru
17.30 Check-in Citrus Hotel
18.00 Makan di RM Nasi Kandar & Masakan Kampung
19.30 Danga Bay Theme Park +  JPO (Johor Premium Outlet)
Day 2 (Kamis 30 April 2015):
06.00 Masjid Sultan Abu Bakar
09.45 Sarapan di Nasi Kandar & Masakan kampung
10.25 Naik Taxi ke Legoland
10.45 Legoland Theme Park
14.30 Legoland Waterpark
18.30 Naik taxi biru ke Hotel, dari Legoland
19.30 Makan malam Meldrum Walk + night market
       
Day 3 (Jumat, 1 Mei 2015):
08.30 Kuil kaca Arulmigu
09.30 Makan di Restoran Hasyima
10.30 Check-out hotel – ke Imigrasi Malaysia, naik bus CW2 ke Queen Street-Bugis Singapura
***





Ajak Anak

Hallo, kami Herwin-Yossie-Lana & Keano, keluarga dengan dua anak penggemar traveling. Backpacking, budget traveling, hiking, & camping bersama anak menjadi favorit kami. Di sini kami berbagi cerita traveling dan pengalaman bertualang. Dan percayalah, bagi anda yang suka traveling dan wisata petualangan, melakukannya bersama anak dan keluarga jauh lebih menantang, sekaligus menyenangkan.

6 komentar pada “Sepanjang Jalan ke Johor Bahru

  • Makasih mas Wisnu sdh mampir… waktu itu kami sih 4 orang juga. 2 anak umur 7 dan 4 tahun. Bisa dan gak diribetin sama pihak hotelnya. Kami booking yang standar sj di citrus, gak pake yang family room. Tapi biasanya kalau di hotel-hotel lain, atau negara yang lumayan ketat, kami biasanya booking yang triple room. Jadi hitungannya 1 anak gratis. Biar aman nyaman dan tetep ngirit..

    Balas
  • Hi Mbak.. mau nanya2 sedikit :
    1. night market yg dijohor barunya kalau dari hotel boleh dikasih rutenya.. night marketnya apakah tiap hari atau hari2 tertentu ? kebetulan saya ke JB nya di hari kamis ..
    2. rute ke singapore,bugis-queen street perjalanan menempuh berapa lama yah ?

    thx yah

    Balas
  • 1. Night market di JB kayaknya tiap hari ada. Saya waktu itu hari kamis juga ke sana, dan rame juga. Kalau rute dari hotel citrus, night market ada di arah belakang hotel, bisa pilih lewat jalan meldrum yang terkenal dengan kulinernya, atau ke arah kuil arulmigu. Gampang kok. Karena panjang night marketnya, jadi bisa pilih dari arah mana dl. Jalan kaki saja, dekat kok kira2 gak sampai 1 km, dan enak lewatin keramaiaan. Sekalian nikmatin suasana kota JB.

    2. Dari JB ke Bugis SG, waktu itu saya sekitar 2 jam. itu sudah hitungan antre imigrasi, tunggu bus CW2 dan macet di jalanan. Hitungannya kalau dari woodland, perbatasan JB ke Bugis, waktu tempuh sekitar 1 jam, bisa kurang dari 1 jam.

    Mudah2an membantu, dan maaf semoga gak telat balas. terima kasih

    Balas
  • keren tulisannya mba.. seperti terbawa seuasana. akan lebih baik jika dilengkapi harga tiket dan harga makanan mba hehehe

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *