DestinasiIndonesiaPlace of Interest

Liburan Kreatif di Museum Macan

Museum Macan?? banyak yang udah tau doong.. Museum di kawasan Jakarta Barat ini sempet ngehits karena banyak spot di dalamnya yang instagramable. Salah satu contohnya yaitu Infinity Mirrored Room – Brilliance of the Souls, instalasi populer karya Yayoi Kusama. Sebuah ruangan gelap, sempit, penuh kaca dan lampu LED. Instalasi seni ini menggambarkan realita tak terbatas. Dan beneran, kalau masuk ke dalamnya kita bakal bingung mana realita, mana yang hanya pantulan kaca. Masuk ke ruang gelap ini, kita cuma punya waktu gak lebih dari semenit, dan cuma boleh bergerak dalam area sekitar 2×1 meter aja yang ditandai dengan garis merah di lantai. Keluar garis itu bakal keder juga, takut kejedot kaca ataupun lampu LED yang bergelantungan

Tapi sebenernya kalau kita ke sana, ternyata Museum Macan gak cuma sekedar itu. Tempat menikmati instalasi seni modern iya, yang saya gak tau sebelumnya adalah banyak instalasi seni di sini yang ternyata mengajak pengunjung untuk ikut terlibat di dalamnya.

Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara disingkat jadilah namanya Museum Macan. Kalau dibahasa Indonesiakan artinya kira-kira Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara. Buat saya yang awam soal seni, datang ke sini dan ngajak anak membawa pengalaman baru. Seni modern dan kontemporer itu ternyata menarik, dan asiknya Keano, bocah 8 tahun ini suka. Di sini kita melihat bahwa benda yang biasa banget kita lihat sehari-hari, di tangan seniman bisa menjadi sesuatu yang gak pernah kita bayangkan sebelumnya. Kebetulan waktu kami berdua ke Museum Macan, yang sedang dipamerkan adalah karya Xu Bing, seorang perupa Tionghoa yang tinggal dan bekerja di Beijing dan New York.

Begitu masuk ruang pamer, hal pertama yang menarik perhatian adalah hamparan karpet menyerupai kulit macan. Kirain ini tadinya kulit macan beneran. Nggak taunya, karpet ini tersusun dari 660 ribu merek rokok kelas premium. Karya ini di beri nama Honor and Splendor dan merupakan bagian dari proyek seni yang lebih besar yaitu Tobacco Project . Proyek ini mengeksplorasi tembakau untuk menyampaikan berbagai masalah mulai dari perdagangan global dan eksploitasi hingga ironi iklan yang mempromosikan kandungan zat berbahaya.

Ribuan batang rokok yang disusun menyerupai karpet kulit macan
Warna kuning kecoklatan dan putih terbentuk dari kombinasi penempatan rokok filter

Instalasi seni berikutnya adalah Square World Calligraphy. Ini kocak banget. Kirain tulisan cina ya kan, ternyata di situlah letak seninya. Kata-kata dalam bahasa Inggris dan bahkan Indonesia ditulis menyerupai bentuk tulisan Cina. Kita bisa nebak-nebak, kira-kira kata-kata apa sih yang tertulis didalamnya. Coba deh baca tulisan di bawah ini. Saya kasih tau duluan ya.. tulisan tersebut dibaca: “Rajin Pangkal Pandai, Alah Bisa Karena Biasa, Kaligrafi Oleh Xu Bing”.. hayooo.. udah ketemu beluuum cara bacanya?

Bagian deret paling atas tulisannya rajin pangkal pandai, silakan ditebak baris kedua dan baris ketiganya

Nah, di space tempat kaligrafi ini ditampilkan, kita bisa ikutan nulis-nulis. Kuas dan media kertas untuk menulisnya sudah disediakan. Kita bisa ngikuti contoh bentuk-bentuk huruf yang ditampilkan di depan meja, atau bisa juga menebalkan pola yang udah ada. Yang namanya bocah pasti demen banget deh beginian. Nulis ala-ala Cina tradisional gitu.

Coba-coba coretan kaligrafi ala Xu Bing menggunakan media kertas dan air

Selanjutnya ada karya yang bikin berdecak kagum. Namanya Background story: Dwelling in the Peach Valley. Ini sih filosofi kehidupan banget. Bahwa di balik sebuah tampilan luar biasa ada kerja keras, jungkir balik dan gedebak gedebuk di belakangnya. Saya tadinya pikir, karya ini semacam lukisan dengan permainan cahaya di belakangnya. Tapi, ternyata tampilan pemandangan nan asri yang tampak di bagian depan adalah hasil instalasi berbagai barang yang lebih mirip sampah di bagian belakang. “Sampah” ini disusun sedemikian rupa bentuk dan jaraknya, hingga menampilkan bentuk bayangan layaknya lukisan.

Yang serunya di bagian sini anak-anak bisa membuat kreasinya sendiri. Disediakan meja kerja untuk membentuk, menempel, menggunting dengan bahan-bahan yang sudah disediakan. Mulai dari kertas, daun kering, plastik dengan berbagai rupa bisa dieksplorasi sama si kecil. Bahan-bahan ini nanti tinggal ditempel di sendiri di bidang kaca yang sudah disiapkan. Kita bisa langsung lihat bayangan yang terbentuk nantinya seperti apa.

Menggunting, membentuk dan menempel kemudian menghasilkan lukisan bayangan

Kegiatan asik lainnya adalah memasuki area instalasi Book from the Ground Studio. Selain instalasinya kece dan instagramable, di sini kita bisa belajar berkomunikasi interaktif menggunakan gambar. Ada komputer saling berhadapan yang disediakan. Kita bisa mencobanya berpasangan. Kata-kata yang kita ketik di komputer dihadapan kita, akan menjadi bahasa gambar di hadapan pasangan. Alhasil, mesti agak nebak-nebak pesan apa yang disampaikan oleh lawan komunikasi kita.

Book from The Ground Studio, kita bisa belajar berkomunikasi lewat gambar di sini. Foto-foto is a must!

Setiap karya perupa di museum Macan memiliki sesi tersendiri untuk ditampilkan. Karya-karya Xu Bing ini udah selesai sesinya Januari 2020. Museum macan selanjutnya akan menampilkan karya para perupa lain. Tapi, unsur kreatif dan edukatif untuk anak gak akan hilang dari setiap sesi perupa yang ditampilkan. Museum ini bahkan memiliki buku panduan museum khusus untuk anak yang di dalamnya terdapat lembar kreativitas yang bisa diisi. Buku panduan ini berisi tentang karya yang sedang ditampilkan berikut aktivitas apa yang bisa dilakukan.

Buku Panduan Museum untuk Anak

Museum Macan sendiri berlokasi di: AKR Tower Level M, Jl. Perjuangan No.5, Kb. Jeruk, Jakarta Barat. Untuk harga tiket sampai 27 Februari nanti:
Dewasa: IDR 50.000, Pelajar/Lansia: IDR 40.000, Anak-anak: IDR 30.000, Family : IDR 120.000 (Ini harga promo lebih murah 50 persen dari biasanya).

Keterangan lebih lengkap soal Museum Macan dan instalasi update yang bakal ditampilkan bisa klik tautan ini: https://www.museummacan.org/

Ajak Anak

Hallo, kami Herwin-Yossie-Lana & Keano, keluarga dengan dua anak penggemar traveling. Backpacking, budget traveling, hiking, & camping bersama anak menjadi favorit kami. Di sini kami berbagi cerita traveling dan pengalaman bertualang. Dan percayalah, bagi anda yang suka traveling dan wisata petualangan, melakukannya bersama anak dan keluarga jauh lebih menantang, sekaligus menyenangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *