Kasus Corona Bertambah, Masih Amankah Jalan-jalan?
Kasus Corona di Indonesia bertambah. Selasa, 10 Maret 2020, pemerintah mengumumkan pasien positif Corona di Indonesia mencapai 27 orang. Padahal sehari sebelumnya, jumlah orang yang terinfeksi virus corona masih tercatat 19 orang. Di tengah situasi seperti ini, pertanyaan pertama bagi para pencinta traveling adalah: masih amankah jalan-jalan?
jalan-jalan alias bepergian masih aman. Namun harus tetap memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri.
Menurut situs Infeksi Emerging milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jalan-jalan alias bepergian masih aman. Namun harus tetap memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Masker wajib digunakan jika merasa kurang sehat atau berada di kerumunan. Bagian terakhir ini rasanya paling penting. Sebab di tengah kerumunan, kita tak akan pernah tahu siapa saja orang yang berpotensi menularkan penyakitnya. Karena itu, jalan paling aman adalah kita sendirilah yang mengenakan masker.
Saran lainnya untuk menghindari terjangkit Covid-19 adalah jangan lupa selalu cuci tangan setelah memegang benda atau berjabat tangan. Bagian ini tentu sedikit repot bagi para traveler. Sebab tak semua lokasi yang kita datangi tersedia tempat cuci tangan. Apalagi kalau lokasinya bukan fasilitas umum seperti stasiun atau bandara yang kini mulai menyediakan cairan pencuci tangan gratis bagi para penumpang,
Solusi untuk cuci tangan ini adalah membawa handsanitizer sendiri. Gunakan kemasan kecil yang mudah dimasukkan ke dalam saku atau tas. Dengan begitu kita gak perlu repot mencari tempat cuci tangan setelah memegang sesuatu di tempat kita jalan-jalan.
Punya rencana bepergian ke luar negeri? Kita lihat yuk, perkembangan kasus Coronavirus Disease (Covid-19) menggunakan sumber data WHO 10 Maret 2020. Seperti dikutip oleh situs Infeksi Emerging
Situasi Global
- Total kasus konfirmasi COVID-19 global per tanggal 9 Maret 2020 adalah 109.577 kasus, 80.904 kasus diantaranya dilaporkan dari Cina (tersebar di 34 wilayah termasuk Hong Kong SAR, Macau SAR, dan Taipei), dengan 83,7% kasus konfirmasi dari Cina berasal dari Provinsi Hubei.
- Total kematian 3.809 kasus (CFR 3,5%), 3.123 diantaranya dilaporkan dari Cina.
- Kasus konfirmasi yang dilaporkan di 104 negara di luar negara Cina, sebanyak 28.673 kasus dengan 686 kematian di 17 negara (Amerika Serikat, Argentina, Australia, Belanda, Filipina, Irak, Iran, Italia, Jepang, Mesir, Perancis, Republik Korea, Thailand, Spanyol, Swiss, San Marino, dan UK).
Informasi lain :
- Daftar negara terjangkit COVID-19 dapat berubah setiap harinya mengikuti perkembangan data dan informasi yang didapatkan di Situation Report WHO.
- Tiga negara melapokan kasus COVID-19 pertama yaitu negara/wilayah Albania, Bangladesh, dan Paraguay.
Situasi Indonesia
Sejak 30 Desember 2019 sampai 10 Maret 2020 pukul 09.00 WIB, terdapat 694 orang yang diperiksa dari 46 Rumah Sakit di 23 Provinsi dengan hasil pemeriksaan yaitu 648 orang negatif (188 orang Anak Buah Kapal kru kapal World Dream), 19 kasus konfirmasi positif COVID-19 dan 27 sampel masih dalam pemeriksaan.
UPDATE 10 Maret 2020 pukul 18.00 wib: pasien yang positif tertular bertambah menjadi 27 orang.
Kasus 1 merupakan kontak erat dari WN Jepang yang menjadi kasus konfirmasi ke-24 di Malaysia. Kasus ke-2, 3, 4, 5, 10, 11, 12, 13 merupakan kontak erat dari kasus 1. Kasus keenam merupakan Anak Buah Kapal kru Kapal Diamond Princess. Kasus 7 merupakan WNI yang memiliki riwayat perjalanan ke Amerika Serikat dan transit di Jepang, dan kasus 8 merupakan kontak erat dari kasus 7. Semua kasus konfirmasi sudah dalam perawatan dan penanganan di rumah sakit.
Jadi buat kamu yang sudah punya rencana jalan-jalan dan masih pengen lanjut, harap perhatikan informasi ini ya. Ekstra waspadalah menjaga kebersihan dan kesehatan. Selalu menempatkan diri pada kondisi aman. Jangan lupa update terus perkembangan kasus corona di tempat-tempat yang ingin kamu kunjungi.
Kesehatan itu selalu menjadi prioritas utama. Mengorbankan kesehatan demi sebuah tujuan jalan-jalan, rasanya tak adil terhadap tubuh kita.
Tapi buat kamu yang merasa kurang sehat, atau gak yakin akan keamanan diri sendiri terhadap ancaman virus Corona, gak papa juga jalan-jalannya ditunda. Gak perlu terlalu memaksa. Kesehatan itu selalu menjadi prioritas utama. Mengorbankan kesehatan demi sebuah tujuan jalan-jalan, rasanya tak adil terhadap tubuh kita.