KulinerReviews

Sugarush, Kafe Instagramable di Braga

Braga itu, sepanjang jalannya aja udah instagramable. Sekarang ini kalau ke Braga penuh dengan orang yang bikin konten. Baik berupa foto, video, atau apapunlah yang bisa diupload ke YouTube, Facebook atau Instagram. Biar lengkap nih, gak cuma foto-foto doang di pinggir jalan atau depan gedung tua, cobain jugalah kafe-kafe yang banyak bertebaran di sana. Salah satu yang kami coba adalah Sugarush yang berada di Jalan Braga no.83, Bandung, Jawa Barat.

Sugarush di tepi trotoar Braga
Tampak Depan
Pandangan dari dalam keluar

Sugarush areanya tak terlalu luas. Ruangan dalamnya terbagi atas tiga bagian. Bagian depan berada di sekitar meja kasir. Di sini tersedia display kue yang bisa kita tunjuk untuk dipesan.

Aneka cake dan kue yang bisa kita pesan baik untuk makan di tempat atau dibawa pulang.

Bagian depan ini sih yang the best. Selain ruangannya paling luas dari area lain, kita bisa juga melihat keluar, ke area Jalan Braga yang cantik dan sering dipenuhi lalu lalang orang serta kendaraan. Jendela kaca besar menjadi batas antara kafe dengan trotoar. Pintu masuk kafe yang berada di samping membuat pandangan dari jendela luas tak terhalang. Keberadaan jendela kaca juga sekaligus meredam suara keriuhan jalan. Jadi asik kan, bisa memandangi kesibukan Braga tanpa terganggu keberisikannya.

Jendela kaca besar membuat pandangan keluar tak terhalang
Spot foto asik depan jendela

Ruang depan Kafe Sugarush ini dihiasi banyak lampu gantung cantik. Suasana klasik tempo dulunya dapet banget. Pencahayaan yang gak terlalu terang dan menyilaukan juga membuat mata nyaman. Betah deh ngobrol-ngobrol di sini dengan nuansa akrab dan hangat

Area duduk dengan banyak lampu gantung di bagian atas
Detail lampu klasik

Dinding ruangan bagian depan ini juga cakep banget. Dibuat ala-ala bata ekspos. Dinding ini bagus jadi latar belakang foto. Pengelola kafe juga kayak sengaja menyediakan spot foto di sini. Ada bagian berundak yang bisa buat duduk rame-rame dengan latar belakang tembok.

Sementara berseberangan dengan dinding bata ekspos ada spot macam ruang tamu tempo dulu. Furniturnya berasa lagi berada di rumah nenek. Spot ini kayak ruang tunggu yang asik buat baca-baca.

Spot ruang tamu tempo doeloe

Beranjak ke bagian tengah, nuansanya beda lagi. Ada meja panjang yang langsung nempel ke tembok. Buat nugas atau ngerjain kerjaan kantor kayaknya bisa lebih fokus di sini. Tapi wait, kerja di Jalan Braga? aku sih pilih liburan atau jalan-jalan aja yaaa hehehe…. Tapi ternyata ada juga orang-orang yang macam menyelesaikan tugas mereka di sini.

Ruangan bagian tengah kafe dengan suasana yang membuat lebih fokus kalau mau ngerjain tugas kuliah atau kantor

Antara bagian depan dengan bagian tengah kafe ada partisi yang dibuat dari aneka rempah yang diletakkan dalam botol. Bagus sih, jadi gak keliatan kaku batas ruangannya.

Aneka rempah dalam botol yang memisahkan area depan dengan bagian tengah ruangan

Sementara di bagian belakang ada area taman kecil berbentuk ruang terbuka. Bisa duduk-duduk atau foto-foto juga di sini. Cuma karena lagi hujan jadinya cuma bisa dipandangi aja taman kecilnya. Bagian belakang ini bisa buat meeting rombongan kecil. Waktu kami ke sana ada rombongan bule yang kayaknya lagi rapat. Gak kami foto karena menghormati privacy. Buat rapat kecil gini ada dua meja kayu besar yang disediakan pengelola. Yang satunya kosong, jadi bisa dipotret.

Spot dengan meja besar yang bisa buat meeting kecil. Tampak bagian taman belakang yang ada ruang duduknya juga.

Terus kami makan di mana?? Oleh sebab bagian depan penuh, kami makan di bagian tengah. Makanan yang tersedia di sini campur-campur sih. Ada menu Indonesia kaya sop buntut dan nasi goreng, ada juga steak dan pasta. Pilihan menu akhirnya jatuh pada tenderloin steak buat Lana, chicken baked rice untuk Keano, dan saya nyobain beef baked rice

Tenderloin Steak
Chicken Baked Rice
Beef Baked Rice

Harga makanan di sini standar kafe menengah. Gak murah-murah amat, tapi tetap masih terjangkau. Gak bikin bangkrut untuk makan rame-rame sama keluarga atau teman. Tenderloin steak recommended menurut saya. Di bawah 60 ribu harganya, tapi rasanya uenak. Dagingnya juga juicy. Chicken baked rice kata Keano dia suka banget. Ada potongan ayam krispi dengan topping mozarella diatas nasi. Harganya sekitar 35ribuan kalau nggak salah. Yang pasti masih di bawah 40 ribu. Begitu juga harga beef baked rice-nya. Kalau buat saya secara garis besar beef baked rice ini enak. Cuma gak spesial. Kayak makan nasi panggang dengan topping keju mozarella dan saus daging carbonara yang biasa buat spagheti. Nasinya juga terlalu banyak dibanding limpahan dagingnya. Meski begitu rempah dalam nasinya tetap berasa. Jadi kalau gadoin nasinya aja masih ada rasa-rasa gurih rempah.

Menikmati makanan masing-masing

Kalau mau ngemil-ngemil lucu di sini juga ada menu starter kayak tahu pletok dan french fries. Tapi karena kami tujuannya makan siang dengan perut kelaparan, makanya sasarannya langsung makanan berat. Yakali lagi di Braga nyarinya nasi padang juga hehehee.. Biar liburannya memorable makanya cari tempat makannya yang agak instragamable

Ajak Anak

Hallo, kami Herwin-Yossie-Lana & Keano, keluarga dengan dua anak penggemar traveling. Backpacking, budget traveling, hiking, & camping bersama anak menjadi favorit kami. Di sini kami berbagi cerita traveling dan pengalaman bertualang. Dan percayalah, bagi anda yang suka traveling dan wisata petualangan, melakukannya bersama anak dan keluarga jauh lebih menantang, sekaligus menyenangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *