Pesan Merapi di Museum Sisa Hartaku (Lava Tour Merapi #1)

Buat keluarga-keluarga yang liburan atau jalan-jalan ke Yogyakarta, bolehlah ngajak anak-anak ke Merapi. Nggak usah naik ke puncak gunungnya, karena kalau ke sana perlu persiapan khusus, apalagi bawa bocah. Tapi.. coba deh datang ke Cangkringan, Sleman. Di sana bisa ikut lava tour, menelusuri tempat-tempat yang menjadi saksi bisu keganasan letusan Merapi. Ikut tour ini bisa sambil jelasin sejarah kegunung-apian, apa bahayanya, apa manfaatnya bagi manusia, dan bagaimana dahsyatnya kekuatan alam kreasi Sang Maha Pencipta. Materinya kedengeran berat, tapi prakteknya bisa dijalani secara super fun.

Lava tour biasa disebut juga Volcano Tour. Pusat wisatanya ada di Desa Umbulharjo, Cangkringan. Dari sinilah semua obyek wisata Volcano Tour Merapi bisa diakses, baik di daerah setempat maupun desa desa yang lain yang terkena dampak langsung erupsi Merapi tahun 2010. Ada banyak operator Jeep yang bisa ditemui di wilayah ini. Betul banget.. ikut lava tour berarti keliling naik Jeep off road. Anak-anak dijamin bakal seneng dan gembira.

Setiap operator biasanya menyediakan beberapa paket pilihan perjalanan. Kita tinggal pilih mau yang berapa lama waktunya. Tempat-tempat yang dikunjungi nanti disesuaikan. Begitu juga dengan harga. Lebih jauh berarti lebih lama dan lebih mahal pastinya. Satu Jeep bisa menampung 4 orang selain supir. Cocoklah buat sekeluarga dengan anak dua. Begitu naik, pengunjung akan dibekali masker (ini berguna banget soalnya debu di sana gak kira-kira) serta 4 botol air mineral.

Museum Erupsi

Salah satu tempat yang paling menarik saat ikut tour ini adalah museum mini di Dusun Petung, Kepuharjo. Museum diberi nama “Sisa Hartaku”. Sesuai namanya, di dalam bangunan semi terbuka ini ada bermacam benda peninggalan yang rusak akibat terjangan awan panas Merapi. Mulai dari jam dinding, kepingan cd, aneka perabot rumah tangga, alat-alat elektronik sampai sepeda motor.

Saat bencana datang dulu, katanya sang empunya rumah sedang berada di pengungsian. Lepas bencana, semua sudah seperti ini ketika ia datang. Untuk mengingat kejadian serta penanda agar warga Merapi selalu waspada, dikumpulkanlah semua benda yang terkena paparan panas ratusan derajat celcius ini dalam satu tempat. Hikmahnya, semua pengunjung yang mampir sekarang juga mendapat pelajaran, bahwa kekuatan alam janganlah dilawan.

Dusun Petung terletak hanya sekitar 4 kilometer dari Puncak Merapi. Di desa ini banyak peternak sapi. Beberapa hari sebelum kejadian 5 November 2010, dusun sudah dikosongkan. Warga berulang kali diingatkan awan panas dengan kecepatan 200 hingga 300 kilometer perjam, sewaktu-waktu mengancam. Warga menurut. Korban jiwa di tempat ini bisa dihindari. Namun sejumlah ternak mereka tak urung menjadi korban.

Buat Lana dan Keano semua isi museum jadi pemandangan menarik. Tinggal emak bapaknya yang harus pinter-pinter menjelaskan ini kenapa begini, itu kenapa begitu, kok bisa begini, kok bisa begitu. Maklum aja, namanya juga museum swadaya, jadi jangan harap ada penjelasan sejarah apalagi ilmiah di sini. Yang ada paling cerita dari mulut ke mulut para saksi mata. Kebetulan, semua yang pegang lava tour ini orang-orang setempat yang mengalami tragedi Merapi. Ke depan, mungkin bisa dibikin keterangan tercatat untuk jadi pelengkap museum ala kadarnya ini. Soalnya,seiring jalannya waktu antara ingatan sama legenda jadi tipis bedanya.

Kini Dusun Petung gak boleh menjadi permukiman lagi. Tapi karena menjadi salah satu spot wisata, tempat ini lumayan ramai di siang hari. Lalu lalang jeep menelusuri jalan yang sebagian sudah diperbaiki. Sebagian lagi masih rusak dan berselimut sisa debu vulkanis Merapi.

Sebagian warga memanfaatkan keramaian dengan berjualan. Kaos-kaos serta suvenir lainnya dijajakan persis di hadapan museum. Bisalah belanja oleh-oleh sebentar sebelum Lava Tour berlanjut mengunjungi tempat menarik lain.

Bersambung…

****