Ngabuburit di Waterbom dan Pantai Indah Kapuk
Demi memanfaatkan voucher yang akan berakhir di bulan Juni, jadilah kami berangkat ke Waterbom Pantai Indah Kapuk, di bulan puasa. Voucher ke Waterbom belinya sudah lama. Waktu itu ada travel fair yang memberikan potongan harga sampai 50 persen. Tapi karena kesibukan, dan waktu libur kami yang gak bareng, hampir aja vouchernya hangus.
Pantai Indah Kapuk dari Depok lumayan jauh. Dari ujung ke ujung kalau lihat peta sih. Tapi karena sekarang terhubung tol, perjalanan dapat ditempuh dengan cepat. Cuss.. dari pintu masuk tol Jorr di TB Simatupang, langsung berakhir di kawasan paling ujung utara Jakarta ini.
Alhamdulillah, Lana dan Keano menjalankan ibadah puasa. Khusus tahun ini adalah puasa pertamanya Keano. Awalnya cuma setengah hari. Belakangan Keano puasa full sampai maghrib. Termasuk hari di mana kami pergi ke Waterbom. Agar puasa anak-anak aman, kami sengaja datang siang menjelang sore. Hitung-hitung ngabuburit. Lagian di sini juga memang lebih banyak main airnya, nggak berenang atau menyelam ke dalam air. Jadi peluang air masuk mulutnya lebih kecil.
Permainan air di Waterbom ini tutup jam 18.00, kami datang sekitar pukul 15.00, cukuplah untuk menjajal semua wahananya. Di musim liburan seperti sekarang ini, meski permainan air tutup jam 18.00, area Waterbom tetap buka sampai jam 21.00 wib. Jadi kelar main air, bisa santai-santai di taman, atau menikmati menu yang tersedia di gerai makanan di dalam kawasan.
Petualangan di Waterbom PIK dimulai dari kolam arus. Kolam yang terhubung dengan The Beach, yang ombaknya malu-malu kucing, kecil. Naik ban yang disediakan gratis, kita bisa mengapung mengikuti arus. Nyantai sekaligus penjajakan awal melihat keseluruhan area waterpark.
Waterbom ini lumayan teduh. Banyak pohon sehingga bisa mengurangi panasnya matahari. Lagi pula pas kami ke sana cuaca juga mendung. Baru kelar hujan. Jadi amanlah kulit dari bahaya gosong.
Kalau yang ini permainan kesukaan Lana, dari ketinggian meluncur menggunakan matras. Di umur segini, saya mulai jiper nyoba menantang adrenalin. Tapi Lana keliatan nggak ada takutnya. Jadilah gengsi mamak terhadap anak mengalahkan segala. Kami meluncur bareng bersebelahan lintasan. Sampai di bawah, Lana langsung minta nambah. Kali ini ia meluncur bareng si bapak. Mamak tunggu di bawah, jagain Keano sambil menarik nafas lega.
Permainan lain yang menyenangkan adalah di bawah ini. Soalnya bisa meluncur bareng dalam satu ban besar bersama keluarga. Pas banget satu ban memuat 4 orang. Kalau yang ini Keano juga ketagihan. Seruuuu.. dan kami berulang kali naik turun untuk berseluncur.
Mirip seperti di Legoland Water park, setelah setiap seluncuran Keano gak boleh naik, seluncuran dengan ban besar seperti inilah yang menyelamatkan kami. Bisa menghibur dan ngajak Keano meluncur bareng.
Waterbom PIK termasuk salah satu permainan air paling lama di Indonesia. Pada masanya pernah ngehits banget. Sekarang udah banyak waterpark baru yang lebih luas dan lebih bervariasi wahananya. Tapi.. tetap aja menurut saya tempat ini masih bisalah bersaing. Suasananya nyaman, teduh, sekilas saya jadi ingat The Jungle Waterpark di Bogor. Untuk anak-anak cukup betahlah menghabiskan waktu 3-4 jam di sini.
Yang kurang buat saya justru kolam renangnya. Kalau niat berenang beneran gak ada kolam khusus di Waterbom PIK. Ada kolam juga untuk main voli air. Ya mungkin waktu dirancang, tempat ini ditujukan memang sekedar buat main air, gak kepikiran buat menyediakan tempat bagi orang yang mau serius berenang kayak saya.
Ngabuburit main airnya sukses. Puasa Lana dan Keano lancar sampai maghrib. Adzan Maghrib berkumandang pas begitu selesai bilas dan ganti baju. Untuk membatalkan puasa, menu pizza pun kami pesan di food court. Untuk makan beratnya, kami berniat makan di luar. Mumpung lagi di PIK, kapan lagi nyoba tempat makan yang belum beredar di Depok. Sekalian jalan dan lihat-lihat suasana PIK di malam hari.
Ternyata banyak resto atau tempat makan menarik di sini. Awalnya agak bingung karena banyak pilihan. Atas permintaan dan persetujuan anak-anak, diputuskan bersama kalau steak jadi pilihan. Setelah keliling satu puteran, dan lewat beberapa resto steak, akhirnya Steak Gunting di Jalan Marina Indah Raya jadi pilihan.
Tempat makan Steak Gunting lumayan nyaman. Ada sofa berbantal yang bisa dibuat gogoleran sama anak-anak sambil menunggu pesanan sampai. Lokasi resto terletak di kawasan ruko yang kanan kiri depan belakang-nya juga tempat makan semua. Tinggal pilih yang sesuai selera dan harga. Seperti namanya, Steak Gunting dimakan menggunakan gunting. Gunting disediakan menggantikan pisau bersama dengan garpu. Gunting memang jadi tema utama resto ini. Berbagai macam jenis, model, dan bentuk gunting dipajang jadi hiasan di dinding resto.
Penampakan Steak Gunting tampak seperti steak “warung” pada umumnya. Potongan dagingnya gak terlalu tebal — mungkin sengaja dibuat begitu biar pengunjung gampang menggunting daging sebelum masuk ke mulut. Sesuailah sama harganya. Untuk 2 porsi sirloin sekitar 100 ribu rupiah. Sementara untuk wagyu sekitar 180 ribu 2 porsinya. Waktu kami mampir, resto ini memang sedang promo. Beli satu dapat dua. Jadilah segitu harganya. Buat yang lapar berat, atau memang craving banget sama steak, kurang puaslah porsinya. Tapi bagi anak-anak, mereka bilang ini menu berbuka paling enak sedunia. Paling enak dan paling lucu katanya.
*****