Place of InterestReviews

Enak Juga Tidur Nginap di Bandara Changi Singapura

Ini pengalaman tidur di bandara. Bukan sekedar tidur sih, tapi juga menginap di terminal tempat naik turun pesawat. Jalan-jalan low budget membuat kami sedikit sayang mengeluarkan biaya hotel jika cuma dipakai sebentar. Dan lokasi menginap kali ini jatuh di Bandara Changi, Singapura.

Kami transit di Singapura, dalam perjalanan pulang dari Ho Chi Minh City Vietnam ke tanah air. Tiba di Changi sekitar pukul 5 sore waktu setempat. Penerbangan selanjutnya esok harinya sekitar jam 10 pagi. Kok transitnya lama banget? Yup, emang sengaja, biar bisa jalan-jalan di Singapura, menuntaskan cita-cita yang dulu sempet ketunda waktu singgah di negeri Singa.

Bermodal daypack masing-masing, karena koper masuk bagasi dan diantar direct ke Jakarta, jadi deh kita masuk Singapura. Enaknya negara-negara di Asia Tenggara, masuk ke mana-mana bebas visa. Tinggal tunjukkin paspor aja. Makan malam di Makansutra Gluttons Bay di sebelah Esplanade, dan menghabiskan malam di Merlion Square. Terus balik lagi deh ke bandara Changi naik MRT. Enaknya bandara ini buka 24 jam, termasuk tempat-tempat belanjanya.

Sekitar jam 12 malam, kami sampai di Changi. Masuk bandara, cek imigrasi seperti biasanya. Santai dan gak ribet. Diperiksa paspor dan tiket. Pas petugas melihat tiket (jam keberangkatan), dengan ramah dia hanya komentar kalau sudah lazim dan banyak yang nginap di bandara. Seperti tuan rumah yang menyambut dan mempersilakan kami menginap dan menikmati suasana terminal bandara Changi.

Di mana kami tidur..?? Awalnya sempat keliling dulu cari-cari pojokan nikmat. Banyak juga penumpang transit kayak kami yang sudah ngetek lapak. Hingga tibalah kita di Family Zone terminal 2 Changi. Tepatnya di transit area keberangkatan. Ngeliat playground, waaah, bisa ditebak. Anak-anak langsung seger lagi. Niat tidur ketunda dulu. Tapi, saya udah niat banget bakal tidur di family zone ini. Secara lantainya berlapis karpet tebal, jadi gak terlalu dingin. Udah gitu, karena sebelahan sama ruang menyusui, ada dispenser air panas tersedia. Lumayan bisa seduh-seduh minuman panas dan juga mie instant. Kamar mandi juga deket. Jadi amanlah kalau kebangun dan tiba-tiba anak-anak mesti ke belakang.

Tengah malam di Changi, masih juga ada anak-anak yang main di playgroundnya. Lana sama Keano jadi ikut-ikutan mau main juga. Bolak balik perosotan, naik turun mainan, dan lari-lari sampai bosen sendiri. Lapak kami di family zone sebenernya banyak yang ngincer juga. Tapi setelah melihat sudah ada kami dan nanya, akhirnya pada geser ke sebelahnya. Untungnya karena sudah lewat tengah malam, jadi ngelapak di family zone ini sudah gak mengganggu pengunjung lainnya.

Ngelapak di family zone ini ternyata pilihan yang bener.  Sangat kids friendly, dan serasa unit kamar sendiri. Banyak fasilitasnya. Ada sofa panjang yang empuk, tv wall yang nayangin film kartun, wallpaper yang enak dilihat seperti layaknya kamar anak. Dan yang asyik juga, pemandangan langsung ke area pesawat parkir dan take off. Hiburan tersendiri yang khas, buat anak-anak.

Ke mana-mana saya selalu modal pashmina atau kain pantai tipis di tas. Fungsinya macem-macem. Mulai buat selimut di bus atau pesawat, sampe buat alas tidur kayak gini. Baju ganti cadangan yang juga selalu ada di daypack, dijadikan bantal. Capek main, anak-anak bisa tidur pulas setelah sebelumnya cuci muka dan ganti baju di toilet. Berhubung Lana dan Keano sudah besar, Lana kelas 4 SD, sementara Keano kelas 1 SD, mereka sudah bisa bawa daypack masing-masing. Perlengkapan pribadi pun mulai saya ajarin bawa sendiri di tas. Jadi, beban emak dan bapak sedikit berkurang.

Family zone ini enaknya juga dilengkapi dengan colokan untuk ngecharge beragam gadget. Buat ibu menyusui, colokan ini kayaknya didesain juga untuk pompa asi elektrik. Subuh-subuh, kami semua udah bangun kecuali Keano. Musala lokasinya juga dekat. Penunjuk arahnya juga besar dan jelas terpampang. Waktu kami masuk untuk salat, kayaknya ada juga penumpang yang menghabiskan malam di musala, karena lebih hangat.

Kalau biasanya lepas subuh suami yang jalan-jalan keluar hotel saat kami traveling, di bandara Changi, giliran saya sama Lana yang jalan. Suami nungguin Keano yang masih pulas tertidur.

Taman tropis di dalam bandara jadi target foto-foto pagi ini. Gak puas, kami terus menjelajah hingga rooftop, melalui entertainment deck. Di atas ternyata ada taman yang dipenuhi bunga matahari, karena itu dinamai Sunflower Garden. Ketemu matahari pagi di sini berasa nyaman, setelah semalaman berhadapan dengan dinginnya ac bandara.

Sementara Entertainment Deck di bawah Sunflower Garden, juga asik ditelusuri. Fasilitasnya kece. Mulai dari lounge nonton TV –yang ini juga banyak dipakai tidur oleh penumpang transit kayak kami–, gaming room, tempat main playstation, sampe mini theatre. Sayangnya pas Lana mau main PS, sejumlah joystick rusak dan raib dari tempatnya. Bisa jadi karena ulah penumpang yang gak bertanggung jawab. Ada juga yang beginian di Changi hehehe.. Sementara mau nonton film, film yang diputar pas bukan buat anak-anak. Jadi mending cabut aja dari tempat ini dan kembali ke Family Zone.

Changi Airport dengan segala fasilitasnya, memang jadi salah satu “atraksi wisata” tersendiri di Singapura. Wajar saja kalau Changi menjadi bandara terbaik di dunia selama lima tahun berturut-turut.

Yang jelas, besok-besok gak kapoklah nginep di sini. Selain hemat, juga bisa menjadi hiburan tersendiri.

*****

Pengalaman tidur-nginap di bandara KLIA Malaysia, bisa lihat di sini.

Ajak Anak

Hallo, kami Herwin-Yossie-Lana & Keano, keluarga dengan dua anak penggemar traveling. Backpacking, budget traveling, hiking, & camping bersama anak menjadi favorit kami. Di sini kami berbagi cerita traveling dan pengalaman bertualang. Dan percayalah, bagi anda yang suka traveling dan wisata petualangan, melakukannya bersama anak dan keluarga jauh lebih menantang, sekaligus menyenangkan.

14 komentar pada “Enak Juga Tidur Nginap di Bandara Changi Singapura

  • Salah satu tempat makan favorit ya di Makansutra ini. Walking distance ke mana2. Apalagi kalau dapat hotel sekitaran Suntec City.

    Balas
  • Bunda bukannya menginap di changi itu jam 3 jam 4 suka ada yang keliling semacem security gitu truz bangunin deh gak blh tdr di changi

    Balas
  • Mba mau tanya, klo di Changi ada tempat buat mandi nya?? Disebelah mana Family Zone yaa mba??

    Balas
  • waktu itu kami aman dan tenang-tenang saja nyenyak sampai pagi, gak ada petugas/security yang patroli atau bangunin. dan gak cuma di area family zone, di bagian lain juga banyak orang-orang yang nginap dan gelar lapak tidur santai-santai saja

    Balas
  • maap, sy sekeluarga waktu itu gak mandi hehe… dan sepertinya di dekat family zone gak lihat tempat mandi. kalau toilet dan ruang ibadah (sholat) ada, enak dan bersih

    Balas
  • Anonymous

    Naik maskapai apa ya mba? Saya dapet info baru bisa masuk imigrasi setelah check in 3 jam sebelum keberangkatan. Kalo saya naik jet star penerbangan ke indonesia jam 8 pagi apakah dari malam sudah bisa masuk dan nginap? Makasih 🙂

    Balas
  • Mbak nanya donk…waktu jalan2 ke HK dan Macau…pake kamera apa yaaa…apa juga pakai lensa tambahan? hasilnya jernih bgt…? share donk…

    Balas
  • beberapa kali bermalam di Changi, selalu aman. gak pernah diperiksa atau nemu pemeriksaan. Di KLIA juga begitu. Akan lebih berasa aman, kalau kita memang mau flight dan sudah pegang tiket/boarding pass..

    Balas
  • Mbak mau tanya,kalo family zone itu keluar imigrasi dulu ga ? Trus ada diterminal brp? Sy ada transit di changi dr jam 8 malam smp 5 pagi dn bawa anak2, sy bermaksud kesana, terimakasih pengalamanya sangat menginspirasi.

    Balas
  • Family zone yg kita nginap, di terminal 2, sekitar area keberangkatan.
    Gak keluar imigrasi dulu.
    Happy traveling ?

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *