Camping di Alun-alun Kuta Genggelang, Gunung Bunder
Trip kali ini adalah camping dadakan di Alun-alun Kuta Genggelang, yang lokasinya dekat perkemahan Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat. Diawali obrolan singkat pada hari yang telah beranjak siang. Berujung dijadiin aja campingnya ketika sore menjelang. Peserta awalnya ada keluarga om Eric, Om Novem dan Om Yudho, sesama komunitas Land Rover Depok. Dan karena mendadak, berangkatnya pun sudah malam juga. Ketemuan di sekitar perumahan Taman Yasmin Bogor.
Alun-alun Kuta Genggelang lokasi persisnya ada di Kampung Ibu, Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat. Nggak terlalu sulit cari lokasinya karena sudah ada di peta. Kalau kami cukup beruntung karena Om Erick pernah ke sana. Jadi tinggal ngikut aja dari belakang.
Jalur yang dilalui dari Bogor melewati Dramaga, terus menuju arah Ciampea menuju Leuwiliang. Gak jauh dari Ciampea nanti ketemu pertigaan Cikampak, langsung belok kiri ikuti jalur. Nanti kalau camping ground Gunung Bunder ke arah kanan, Alun-alun Kuta Genggelang ambil jalan yang ke arah kiri.
Karena persiapannya dadakan, landy Om Yudho ngadat di jalan. Beresin sebentar, akhirnya keluarga Om Yudho memilih melipir ke villanya, yang kebetulan juga searah dengan perjalanan kita di kaki Gn. Bunder. Daripada kenapa-napa di jalan katanya. Lagi pula besok pagi kalau panggil mekanik lebih gampang datang ke villa.
Cuss, perjalanan lanjut. Sejauh pengamatan kami, jalan ke Alun-alun Kuta Genggelang Gunung Bunder cukup baik. Sedan pun bisa masuk. Memang ada bagian jalan yang belum diaspal. Tapi masih dalam kategori landai dan aman dilalui. Jadi, siapa saja bisa camping ke sini.
Sekitar jam 2 pagi kami baru sampai lokasi. Anak-anak sudah nggak sabar makan malam. Menu tercepat yang bisa disediakan apalagi kalau bukan mi instan. Pada seneng banget, bisa makan mi lagi. Dari Om Erick kami juga dapat jatah ransum bubur kacang hijau. Tadi katanya sempet mampir beli di jalan. Lumayaaan.. asupan bergizi dini hari.
Buat yang pengen cari tempat sepi, tenang, dengerin suara jangkrik dan menikmati lampu kota di kejauhan, ini tempat yang pas banget. Pos jaganya buka 24 jam. Mungkin juga karena kami ke sana pas weekend. Meski begitu pengunjung lagi gak banyak. Cari parkir berikut lapak buat buka tenda malam itu gampang banget. Penjaganya juga stand by begitu dibutuhkan. Malam itu kami minta dibuatkan api unggun karena udaranya cukup dingin. Si Mamang penjaga pun langsung menyanggupi.
Harga tiket masuk ke Alun-alun Kuta Genggelang Gunung Bunder perorang adalah 10 ribu. Kalau camping ditambah 25 ribu per tenda. Parkirnya 5 ribu rupiah. Jadi kalau dihitung pengeluaran kami berempat camping di Alun-alun Kuta Genggelang Gunung Bunder adalah 70 ribu rupiah. Bekal bawa sendiri, nggak pakai jajan. Di lokasi ini sebenenarnya warung juga ada kalau kita gak bawa bekal. Toilet pun tersedia, walau menurut kami kebersihannya apa adanya. Yang pasti sih, airnya mengalir terus. Kita juga bisa pakai keran air yang tersedia di luar kamar mandi untuk keperluan memasak atau mencuci.
Ada apa ajakah di Alun-alun Kuta Genggelang Gunung Bunder?. Yang jelas begitu pagi, kita bisa melihat Gunung Salak jelas banget terpampang di depan mata. Tambah cakep begitu ada matahari muncul di baliknya. Salah satu kelebihan tempat ini buat kami adalah, bisa buka tenda pas banget sebelahan sama parkir mobil. Lokasi-lokasi kayak gini cocoklah buat yang gemar camping bawa campervan.
Kalau mau, jalan sedikit bakal ketemu hutan pinus dan kebun-kebun yang bisa dijelajahi. Di Alun-alun Kuta Genggelang Gunung Bunder ini, sinyal handphone juga masih terjangkau. Jadi bisa update story-lah, atau barangkali mau live facebook dari sini, silakan saja. Yang jelas, adanya sinyal hp, memudahkan Keano yang saat itu sedang ada acara online dari sekolahnya. Dia tetap bisa ikut doong, meskipun posisinya sedang di puncak bukit, sambil memandangi Gunung Salak.
Hal lain yang bisa dilakukan di Alun-alun Kuta Genggelang Gunung Bunder adalah foto-foto dong pastinya. Di sini ada banyak spot foto yang disediakan pengelola, gratis. Sebagian ada yang rusak sedikit. Tapi masih bisa dipakai buat gaya-gayaan. Lana paling suka naik sapu terbang ala Harry Potter.
Minusnya Alun-alun Kuta Genggelang Gunung Bunder adalah kalau siang panas. Yah namanya juga di puncak bukit ya, tanah lapang gitu, di mana nggak ada pohon besar buat berteduh. Kalau mau adem mesti agak minggir-minggir sedikit. Jadilah menjelang siang, kami mulai berkemas. Perut sudah kenyang pula habis bbq-an. Urusan yang satu ini, Lana seneng banget turun tangan. Bahkan rela makan belakangan, asal yang lain sudah dapat jatah masing-masing.
Kalau mau direkap lagi, camping di Alun-alun Kuta Genggelang ini bisa jadi pilihan kalau cari tempat yang deket-deket. Nggak mesti pakai kendaraan offroad juga untuk mencapainya. Tempat buka tendanya cukup lapang, kalau gak bawa tenda bisa pinjam juga ke pengelola. Di akhir pekan bisa go show aja ke lokasi (sesuai pengalaman kami) dan ada penjaga yang stand by meskipun datang tengah malam. Fasilitas di lokasi ada warung, air bersih mengalir 24 jam, dan toilet. Catatan untuk toilet, kebersihannya masih seadanya menurut kami. Pemandangan di sini bagus menurut kami. Di malam hari bisa lepas memandang city light, sedangkan di pagi hari bisa langsung berhadapan dengan pemandangan Gunung Salak. Minusnya, kalau siang berhadapan dengan sinar matahari langsung. Jadi kalau mau di sini sampai siang boleh siap-siap pasang flysheet atau awning.
Demikian pengalaman kami camping di Alun-alun Kuta Genggelang,Bogor. Dibanding camping di Bumi Perkemahan Gunung Bunder di sini memang gak terlalu crowded. Suasananya agak mirip dengan camping di Bukit Bodogol. Kalau lagi pengen camping deket-deket tanpa banyak persiapan logistik, tempat ini bakal jadi pelarian. Video camping di Alun-alun Kuta Genggelang, sudah ada di youtube channel ajakanak TV. Happy camping everyone
Aku lgs sukaaa pas liat tenda yg dibediriin di atas kap mobil :D.. pengeeeen ih rasain tidur di situ. Lgs inget Ama planningnya mau road trip pake campervan di new Zealand, yg ntah kapan terwujud gara2 coronces hahahaha
Tapi memang udh kliatan itu matahari kayaknya garang banget yaaa mba :D. Pas siang memang hrs udh gerak lagi kalo ga mau kepanasan 😀
Cita-cita banget itu roadtrip pakai campervan ke New Zealand. Yup di sini panas banget begitu siang. Namanya juga di puncak bukit gitu. Sebenernya lebih asik kalau nenda di antara hutan pinus. Adeeeem hehehehe