Puas di Pantai Batu Karas
Pantai Batu Karas menjadi salah satu pantai tujuan wisata di kawasan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Dari kompleks wisata Pantai Pangandaran, jaraknya sekitar 33 kilometer. Berbeda dengan Pantai Pangandaran yang rame banget, di sini suasana tenangnya masih terasa. Meski demikian, penginapan, cottage, homestay juga banyak.
Suasana di Batu Karas mengingatkan saya pada Bali. Banyak turis bule. Pantai Batu Karas, memang terkenal di kalangan surfer manca negara. Gak heran, waktu pagi-pagi kami sekeluarga ke sini, banyak banget yang main selancar, sebagian besar turis luar negeri.
Berbeda dengan karakter pantai selatan lainnya, ombak di Batu Karas tidak datang dengan deras. Pantainya juga landai, miriplah sama Pantai Kuta Bali, tapi dengan skala yang lebih kecil. Kalau biasanya saya waswas melepas Lana dan Keano bermain air di kawasan pantai selatan, di sini justru tenang banget. Mungkin karena pantainya dikelilingi teluk. Dan yang paling meyenangkan, ombaknya nyaman banget buat berselancar serta bersih dari sampah. Lana dan Keano masing-masing asik bermain bodyboard. Sementara, keluar sedikit dari teluk keliatan bule-bule asik menunggu ombak untuk surfing beneran.
Dari seluruh pantai jalur selatan Jawa Barat yang saya datangi, Batu Karas yang paling membuat jatuh cinta. Sayangnya, menuju ke sini bener-bener harus melalui perjalanan darat yang panjang dari Jakarta. Kalau lancar di perjalanan butuh waktu 8 hingga 9 jam dari ibu kota ke pantai ini. Kebayang kan kalau surfer manca negara mau ke sini, mereka memang harus niat banget menempuh perjalanannya. Tapi kalau buat yang suka jalan, Batu Karas atau Pangandaran hitungannya masih enteng lah. Jalanan sudah bagus, dan lebih dekat dibandingin harus ke timur Indonesia.
Bandara kecil sih sudah ada sebenernya. Nama bandaranya Nusa Wiru. Tapi yang bisa ke sana baru pesawat-pesawat kecil dan jadwal terbangnya juga nggak setiap hari.
Sementara buat kami, Batu Karas masuk dalam itinerary Road Trip Jalur Selatan Jawa Barat. Jadi, jalur perjalanannya gak nembak langsung dari Jakarta. Kami, mampir dulu ke mana-mana. Dan, untuk kategori pantai, Batu Karas ini bisa dibilang jadi puncaknya jalan-jalan kami menyusuri pantai selatan Jabar.
Makanya, mumpung bisa singgah, dipuas-puasin main airnya. Sampai gosong kulit muka dan seluruh badan. Pantai Batu Karas ini sudah pasti ‘surga’ banget buat Lana dan Keano. Dua bocah ini bolak balik nggak ada capeknya main ombak. Loncatin ombak, nabrak ombak, nyelem, lari-lari, meluncur, berenang sambil digendong, dan segala macam gaya tersalurkan di pantai ini.
Kalau gak inget siangnya mesti ke Cukang Taneuh alias Green Canyon, bisa seharian kita di sini tanpa merasa bosan. Sewa bodyboard juga murah, kalo nggak salah sekitar 20 ribu seharian. Kalau papan surfing, harga sewanya sekitar 100 ribu rupiah.
Waktu kami ke Batu Karas, selain dominasi turis bule, ada sih beberapa rombongan kecil wisatawan lokal. Tapi kebanyakan cuma di pinggir, ngadem di bawah pohon. Emang enak sih tidur-tiduran di pantainya. Tapi kalau buat saya, terlalu sayang pantainya kalau cuma dibuat tidur-tiduran hehehe..
Lain kali kalau ada umur dan rezeki, saya gak kapok ke sini lagi, walau harus menempuh perjalanan jauh. Banyak tempat nginep cantik yang pengen saya coba juga kalau ada kesempatan lagi.
selain batu karas, batu hiu juga menarik untuk di kunjungi, hanya saja tidak bisa berenang karena ombaknya besar-besar..