Panas Dingin D’Qiano Waterpark (Sepanjang Jalan ke Dieng #5)
Kalau Sembungan adalah desa tertinggi di pulau Jawa, D’Qiano bisa jadi adalah taman air atau waterpark tertinggi di Indonesia. Bukan karena jenis wahana atau seluncurannya yang tertinggi. Tapi karena lokasi waterparknya yang memang ada di daerah ketinggian, yaitu di Dataran Tinggi Dieng, kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
D’Qiano waterpark memang dari awal sudah masuk itinerary, dan sengaja kami jadiin destinasi penutup jalan-jalan ke Dieng. Selain karena memang anak-anak senang banget sama main air, kami penasaran juga sama si Qiano. Penasaran dan tertarik sama wahananya, sama air panasnya, sama lokasi di Dieng-nya, dan sama namanya yang mirip Keano.
D’Qiano Hot Spring Waterpark nama lengkapnya, seperti tertulis di fasad bangunan pintu masuk waterpark. Adanya D’Qiano ini, menambah destinasi wisata dan jadi alternatif tempat wisata di kawasan Dieng, terutama buat anak-anak dan keluarga. Dieng yang selama ini identik dengan pemandangan alam, gunung, kawah, candi, telaga, dan budaya, kini di sini kami juga merasakan sentuhan modern dari waterpark dan wahana pemainannya. Merasakan langsung dinginnya udara Dieng, dan panas atau hangatnya air dari panas bumi Dieng dengan nyemplung langsung di kolam air panas alami. Sensasi panas dan dingin jadi satu.
Untuk ke D’Qiano Waterpark, dari pusat kota Dieng kami mengambil jalan ke arah Banjarnegara. Tepatnya menuju kawah Sileri. D’Qiano memang gak jauh dari kawah Sileri, sebelahan malah. Dan air panas kolamnya juga berasal dari mata air alam dan panas bumi derah kawah Sileri.
Masuk ke kawasan kawah Sileri, di gerbang kawasan kami bayar tiket masuk lima ribu rupiah per orang. Hanya dewasa yang dihitung. Anak-anak gratis. Sekitar satu sampai dua kilo meter dari gerbang depan, dan persis setelah melewati kawah Sileri, kami sudah melihat penampakan D’Qiano dari kejauhan.
Sekitar jam sepuluh, kami sampai di D’Qiano. Agak siangan memang. Tapi itulah konsekwensi setelah puas menghabiskan pagi di Bukit Sikunir, Desa Sembungan dengan Telaga Cebongnya, dan juga Candi Arjuna. Tapi gak terlalu kesiangan juga, toh waterparknya juga baru buka jam sembilan (kalau gak salah). Selain itu, sebenarnya kami sedikit ‘menghindar’ dari dinginnya pagi. Udara Dieng di pagi hari, dijamin cukup dingin mengelus menusuk kulit kita, biar sudah dibantu air panas dari kolam. Tapi konsekwensi lainnya, sinar matahari sudah lebih panas. Walaupun panasnya sinar tersamarkan dengan dinginnya udara dan hembusan angin Dieng.
Harga tiket masuk ke D’Qiano Waterpark adalah 20 ribu buat dewasa, dan anak-anak 15 ribu rupiah. Dari segi variasi permainan sebenarnya gak banyak berbeda dengan waterpark lainnya. Ember tumpah, perosotan, seluncuran, air mancur, dan kolam arus bisa kita temukan di sini. Cuma memang gak sebesar, setinggi dan sebanyak di The Jungle, Snowbay, atau Water Kingdom misalnya. Kolam arusnya juga gak sekenceng di waterpark tadi. Tapi untuk ukuran di daerah, ini sudah lebih dari cukup. Toh jualan utamanya di sini buat kami memang air panasnya, dan juga pemandangan dengan gunung-gunung yang mengelilinginya.
Keindahan alam, segarnya udara, panasnya air kolam, dan cerianya wahana permainan menjadi satu. Dari sini juga, sambil berenang dan bermain air kami bisa melihat kepulan asap kawah Sileri. Pemandangan yang langka untuk sekelas wahana permainan air. Walaupun harus panas dingin di sini. Panas di dalam air. Dan dingin ketika naik dan keluar dari kolam.
Selain kolam anak dan balita, di sini juga ada kolam yang khusus buat remaja sampai dewasa. Semi olympic, alias bentuk kolamnya persegi biasa, dengan kedalaman 120 dan 180 meter. Di sini airnya lebih panas, mungkin karena lebih dalam dan gak banyak orang yang berenang dan main di sini.
Pas kami ke sini, D’Qiano ini hitungannya masih baru. Baru diresmiin sekitar tiga bulan lalu (April 2015). Jadi banyak fasilitas yang belum terlalu sempurna. Kesan gersang juga masih terlihat di sini. Mulai dari area parkiran sampai di dalam waterparknya. Tapi secara umum , fasilitasnya sudah layak dan enak. Parkiran luas. Tempat bilas dan kamar mandi lumayan banyak. Loker gratis. Kalo mau sewa keranjang buat baju kering atau basah, ada. Harga sewanya lima ribu.
Tempat makan tersedia di dalam dan diluar waterpark. Masjid ada di luar, depan pintu masuk, dekat dari parkiran. Di dekat parkiran juga disediain area buat outbond, kaya flying fox dan lainnya. Cuma waktu itu memang lagi sepi. Selain itu, di D’Qiano tersedia empat kamar penginapan yang langsung bisa lihat dan masuk ke kolam.
Kalau di makanan, ada 4 sehat 5 sempurna. Maka jalan-jalan di Dieng juga ada. Kalau jalan-jalan ke Gardu Pandang Tieng, Dieng Plateau Theater, Batu Pandang Ratapan Angin, Kawah Sikidang, Telaga Warna, Bukit Sikunir, Desa Sembungan , Telaga Cebong, sampai candi Arjuna sudah bikin sehat mata dan otak kita. Maka jalan-jalan bareng anak ke Dieng jadi lebih sempurna dengan D’Qiano jadi penutupnya.
Sebelumnya di Dieng:
– Asyiknya Pagi di Desa Tertinggi Pulau Jawa (Dieng #4)
– Ngeroyok Puncak Bukit Sikunir (Dieng #3)
– Ada Macet di Bumi Kahyangan (Dieng #2)
– Disambut Sunrise di Gardu Pandang Tieng (Dieng #1)
– Asyiknya Pagi di Desa Tertinggi Pulau Jawa (Dieng #4)
– Ngeroyok Puncak Bukit Sikunir (Dieng #3)
– Ada Macet di Bumi Kahyangan (Dieng #2)
– Disambut Sunrise di Gardu Pandang Tieng (Dieng #1)
****
i like it !!
sayang sekali saya baru tahu kalau di dieng ada waterpark air panas, padahal agak sering mampir dieng.
kalau menginap, berapa ya rate kamar per malamnya ?
terima kasih sudah berbagi