DestinasiIndonesia

Main Air di Snow Bay & Nonton Film di Keong Emas TMII

Sering bolak balik ke Taman Mini, dan juga penyuka main air, waterpark yang satu ini malah termasuk yang terlambat buat kami jajal. Padahal hampir setiap ke TMII, Lana dan Keano selalu ngajak buat berenang di Snow Bay. Cuma karena memang gak pernah diseriusin, dan juga lebih sering tergoda dengan permainan lain di TMII, akhirnya rencana ke Snow Bay selalu ntar ntar terus.


Dan di satu wiken yang cerah, kami akhirnya pergi juga ke Snow Bay di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Itu pun karena tiket Snow Bay yang sudah kami beli di travel fair, sudah hampir habis masa berlakunya. Hampir setahun cuma disimpen doang.

Seperti waterpark pada umumnya, di Snow Bay juga banyak wahana air yang tentu semuanya ingin kami coba. Mulai dari yang standar kaya kolam arus, ember tumpah, atau kolam ombak. Sampai wahana yang biasanya jadi andalan masing-masing water park, kaya hurricane yang jadi andalan si Snow Bay.

Fasilitas yang ada di sini juga termasuk oke. Ban gratis, dan berserakan ada di mana-mana, tinggal ambil. Termasuk life vest atau pelampung kalau mau pake. Yang gak enak, di sini gak boleh bawa makanan. Jadi gak bisa piknik botram bawa makanan dari rumah hehe… Tapi resto atau tempat makan banyak kok. Harga juga gak mahal-mahal amat. Yang juga cukup membantu, dan sudah standar di mana-mana, di sini disediain loker, walaupun bayar. Harga tergantung ukuran. Yang bayar juga di sini di antaranya gazebo dan VIP cabana.

Snow Bay, dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau wahana ini bernuansa salju. Bernuansa dingin, seperti berada di negara-negara musim dingin atau beriklim sub tropis. Pegunungan es –tentunya buatan– yang menggambarkan kekokohan dan suasana dingin, jadi set atau pemandangan khas dan dominan di Snow Bay. Secara disain, Snow Bay asyik buat dilihat. 

Seperti biasa setiap ke waterpark yang ada kolam arusnya, biasanya kolam arus ini jadi wahana pertama yang kami jajal. Maksudnya sih selain buat nyantai pemanasan, juga buat penjajagan lokasi dulu. Muter-muter ngambang pakai ban lihat-lihat lokasi, sambil ngincer wahana selanjutnya. Karena kolam arus ini biasanya muterin kawasan, dan lewatin wahana-wahana lainnya.

Lana dan Keano anteng main di sini. Sesekali berenang, kadang nyelem. Tapi selebihnya, lebih banyak nangkring di ban ngikutin arus. Enak memang, kolam arusnya termasuk lebar, dan pemandangannya beda. Dikelilingi dinding batu ala pegunungan yang dibaluti salju. Tapi walaupun secara set ada di pegunungan salju yang dingin, muter di kolam arus ini ternyata lama-lama panas juga. Apalagi pas siang, langsung sinar matahari nabrak kulit.

Setelah main air di kolam arus, inceran selanjutnya adalah hurricane. Wahana yang paling ngetop dan paling eye catching di Snow bay. Si corong raksasa berwarna biru kuning ini emang mencolok banget di TMII. Si corong raksasa ini jadi tempat meluncur, dan kita berasa diombang ambing kaya kena badai siklon tropis.

Yang jadi masalah, kalau permainan yang butuh adrenalin gede, anak seumuran Keano biasanya gak boleh. Dan di sini kejadiannya sama, si kecil Keano gak boleh naik hurricane. Jadilah cuma Lana dan Yossie yang naik. Keano jadi supporter saja di sebelah, mulai dari support antre sampai Lana dan Yossie nongol meluncur dari corong.

Ternyata gak cukup sekali main hurricane. Seru, kata Lana. Karena antreannya gak panjang, Lana minta main lagi. Sambil nunggu kakak dan emaknya berhurricane, Keano jalan-jalan dan main dulu ke tempat lain. Kolam bocah dan juga patung-patung binatang kutub, cukuplah buat ngalihin Keano biar gak ngiri sama kakaknya yang lagi asyik di hurricane. Bermain di antara patung beruang kutub, pinguin, dan juga ornamen-ornamen kutub lainnya yang berlapis salju.

Selesai hurricane, berikutnya main di kolam ombak. Santai kaya di pantai. Bisa nyantai di pinggirannya saja, kena riak-riak arus ombaknya doang. Atau di tengah yang agak dalam, main ombak. Kalau Lana dan Keano lebih senang main di tengah. Loncatin ombak atau ikut diombang-ambing ombak, sambil teuteup pegangan dan gelendotan.

Kolam ini hanya berombak di jadwal-jadwal yang sudah ditentuin. Kalau gak salah setiap 15 menit. Di kolam ini kita gak boleh pakai ban. Ada enak dan gak enaknya sih. Gak enaknya, kita jadi gak bisa santai di atas ban digoyang-goyang ombak. (Di Legoland Malaysia dan The Jungle Bogor, kolam ombaknya boleh pakai ban). Enaknya gak boleh pakai ban di sini, karena emang tempatnya gak terlalu luas, tanpa ban jadi masih ada tempat dan jarak buat kita main. Kebayang kalo boleh pakai ban, bisa macet dan gak kebagian tempat.

Penasaran dengan wahana lain, kami naik ke bagian atas di belakang kolam ombak. Tapi ternyata di sini lagi banyak permainan yang gak operasi. Padahal, biasanya Lana paling suka wahana seluncuran, mau yang pake ban, matras, atau tanpa ban dan matras sekalipun.

Sedikit kecewa karena gak bisa nyoba semua wahana Snow Bay, berikutnya pindah ke bagian kolam yang ada ember tumpahnya. Kolam cetek yang memang cocok buat anak-anak. Secara umum, gak ada bedanya sama di waterpark lain. Yang ngebedain cuma suasananya saja dan tentu saja si patung paus yang ngejogrog gede di tengah kolam. Patung paus raksasa yang sekaligus jadi tempat seluncuran bocah.

Selesai di kolam paus dan ember tumpah, bukan berarti selesai juga main air atau berenang di Snow Bay. Lana dan Keano masih belum rela buat ninggalin Snow Bay. Dan seperti biasanya kalau di waterpark atau waterbom, tahapan main airnya diulang lagi. Main ombak lagi, main kolam arus lagi, seluncuran lagi, dan begitu terus sampai kelihatan sudah capek, langit sudah mulai gelap, atau tempatnya yang sudah mau tutup.

Karena emang sudah sore, juga mendung dan sudah mau tutup, akhirnya disudahin mainnya. Saatnya pulang. Sebelum ninggalin Snow bay, di dekat pintu keluar lihat foto yang didisplay, beli satu foto yang di hurricane. Masih ada waktu sebelum pulang, berikutnya Keong Emas jadi tujuan.

Nonton di Keong Emas ini kaya flashback ke jaman dulu. Gimana nggak, si keong emas ini terbilang legend, jadul. Sudah ada sejak tahun 80-an, dan jadi salah satu tempat wisata favorit emak bapaknya pas masih kecil. Selain karena filmnya, yang paling nyangkut di kepala, karena gedung teater IMAX keong emas ini unik banget, dan ikonik.

Kalau sebelumnya naik gondola atau kereta gantung yang jadi satu ‘paket’ dengan museum peragaan IPTEK, kali ini mumpung masih ada waktu, nonton di Keong Emas jadi paket kedua setelah Snow Bay.

Nonton film T-Rex, karena memang cuma film itu yang masih ada jamnya. Bayar 30 ribu per orang, anak-anak 3 tahun ke atas bayar penuh. Lumayan lah, sekitar 20 menit nonton sambil istirahat. Bukan cuma keong emasnya yang jadul, filmnya juga sudah jadul.

Alhamdulillah, seharian di TMII dengan Snow Bay dan Keong Emas, sudah jadi wiken yang seru. Gak perlu jauh-jauh dan mahal, ke TMII walaupun sudah sering, tetap bisa asik.

*****

Ajak Anak

Hallo, kami Herwin-Yossie-Lana & Keano, keluarga dengan dua anak penggemar traveling. Backpacking, budget traveling, hiking, & camping bersama anak menjadi favorit kami. Di sini kami berbagi cerita traveling dan pengalaman bertualang. Dan percayalah, bagi anda yang suka traveling dan wisata petualangan, melakukannya bersama anak dan keluarga jauh lebih menantang, sekaligus menyenangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *