Leuwi Lieuk Leuwi Hejo, Wisata Alam Murah Dekat Jakarta
Ini dia Leuwi Lieuk dan Leuwi Hejo, wisata alam murah yang dekat banget sama Jakarta. Posisi di perbukitan Sentul. Tepatnya di Pabuaran, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dari Depok, tempat kami tinggal lebih dekat lagi. Tinggal masuk tol Jagorawi, keluar pintu tol Sentul City. Dari gerbang tol Sentul City belok kiri ikuti jalan menuju Jungle Land. Setelah melewati Jungle Land, ketemu perempatan langsung belok kiri ke arah jalan kecil yang agak menanjak. Namanya Jalan Raya Babakan. Ini jalan kecil, tapi padat banget dengan kendaraan. Harus sabar bermacet ria menunggu antrean untuk lewat.
Jalan ini muat mobil dua arah, tapi mepet banget. Kalau ada yang memotong antrean, selesai. Bisa terkunci jalanan. Tapi sabar aja. Cobaan ini cuma ada di bagian bawah aja kok. Nanti semakin naik ke atas lalu lintas mulai agak sepi dan terkendali.
Leuwi Hejo dan Leuwi Lieuk berada dalam satu kawasan. Jadi begitu masuk, kedua tempat ini bisa dicapai sekaligus. Ada cukup parkiran buat mobil, dan banyak banget parkiran motor. Jalan sebentar dari parkiran udah ketemu spot bagus buat foto-foto. Nah, dari sini Leuwi Liuek dan Leuwi Hejo masih jauh sodara-sodara hehehehe.. Buat sampai ke tempat bagus harus usahalah, trekking dulu tipis-tipis. Tempat yang pertama kami tuju adalah Leuwi Lieuk, yang agak jauhan sedikit. Dari Leuwi Lieuk, nanti pulangnya mampir ke Leuwi Hejo. Semua ditempuh dengan berjalan kaki.
Ke Leuwi Lieuk sekitar 20 menitlah jalan santai. Ada nanjaknya. Tapi gak susahlah. Saya, suami, Lana dan Keano, menikmatinya. Bawa tumbler, tempat air minum kalau haus di jalan, serta sedikit camilan. Kalau gak bawa bekal bisa jajan juga. Sepanjang jalan bakal ketemu banyak warung. Gak perlu takut kelaparan atau kehausan. Selama uang di tangan, urusan perut bereslah. Harga makanan dan minuman di warung-warung ini juga standar. Gak pakai digetok mahal.
Jalan yang dilalui adalah jalan tanah. Tapi sudah diberi perkerasan sana sini biar nggak becek dan licin. Sejumlah tanjakan sudah dibentuk anak tangga. Kanan kiri yang kita lihat adalah deretan pohon dan kebun. Suasananya pun teduh, karena pohonnya masih rimbun.
Tanda-tanda mau sampai terlihat begitu ada gerbang selamat datang di Wisata Alam Leuwi Cepet dan Leuwi Lieuk. Ini kayak pos tiket gitu. Baru tau juga masuk sini bayar lagi. Kayak jebakan batman, sudah jalan jauh baru ada pos buat bayar. Kenapa nggak sekalian di depan dekat kita parkir tadi. Untung bawa dompet yang ada uangnya. Coba kalau bawa dompet kosong. Bisa manyun kan udah capek sampai sini gak bisa masuk. Anyway, mau gak mau mesti bayar kalau mau masuk. Rp 10.000 per orang. Anak kecil bayar juga. Mungkin karena anak kecilnya sudah keliatan besar.
Biarpun agak ngagetin lokasi pos pembayaran tiketnya, bayar segitu masih terjangkau. Leuwi Lieuk dan Leuwi Hejo, masih layak banget dibilang wisata alam murah dekat Jakarta. Jadi gak sabar kan mau lihat penampakan leuwi tersebut. Apakah sebanding atau lebih dibanding harga yang harus dibayar.
Begitu masuk pos ini, beneran sudah tak jauh lagi Leuwi Lieuk dan Leuwi Cepet. Ada pos buat istirahat. Ada toilet dan kamar bilas juga tersedia. Yang terakhir bayar Rp 2.000 sekali masuk. Sungai sudah di depan mata. Mesti nyebrang jembatan bambu untuk melewatinya. Bagian ini yang membuat anak-anak ceria.
Leuwi Cepet
Sejujurnya baru tahu ada Leuwi Cepet begitu sampai lokasi. Leuwi Cepet yang pertama kami temui begitu masuk pos tiket Leuwi Cepet-Leuwi Lieuk, itu lho yang saya bilang bayar Rp 10.000 tadi. Leuwi artinya bagian terdalam dari sungai. Semacam kolam begitu di dasar sungai. Makanya air di Leuwi sangat tenang. Karena air beriak tanda tak dalam. Mau cepat main air ya di Leuwi Cepet aja. Langsung nyemplung setelah lewat jembatan bambu.
Leuwi Cepet ini juga asyik. Tapi masih berasa kurang dalam dan kurang menantang. Kalau sudah bosan main di sini kita bisa meyusuri sungai ke arah hulu menuju Leuwi Lieuk.
Leuwi Lieuk
Leuwi Lieuk letaknya lebih ke hulu dari Leuwi Cepet. Menyusuri sungai lebih cepat dari pada berjalan kaki naik bukit. Bagian paling dalam yang dilalui ada sedada orang dewasa. Keano harus digendong ayahnya melewati bagian ini. Leuwi Lieuk punya kolam-kolam yang lebih dalam. Sekitar 2 meteran lebih di beberapa tempat. Pastikan bisa berenang dan anak-anak selalu dalam pengawasan.
Main di Leuwi Lieuk ini lebih seru. Kolamnya yang lebih dalam dengan tebing di tepian sungai yang lebih tinggi membuat banyak pengunjung yang menguji nyali. Mereka berlompatan dari bebatuan menuju kolam alami yang terbentuk di sungai.
Kalau nggak mau loncat-loncatan, berenang saja sudah seru. Serasa di kolam renang tapi yang ini sangat alami. Ambil tempat yang agak ke hulu supaya lebih sepi. Air di sini jernih. Namun saat terkena pantulan sinar matahari warnanya jadi hijau toska. Meskipun cuaca sangat terik, airnya tetap terasa dingin sekali. Pas banget buat berendam di udara yang sedang gerah dan panas.
Bebatuan dan aliran air Leuwi Lieuk mengingatkan pada Green Canyon di Pangandaran. Ini versi mininya-lah. Sebab di Green Canyon airnya lebih dalam, tebingnya lebih tinggi, jalurnya pun lebih panjang. Cuma kan ya.. itu di Pangandaran. Leuwi Lieuk jauh jauh jauh lebih deket dan lebih murah di ongkos. Sudah cukuplah buat bersenang-senang di air kalau cuma punya waktu libur sehari, dengan budget seikhlasnya.
Saking dinginnya air di sini, Keano gak kuat lama-lama. Cuma yang cadangan lemaknya banyak seperti Lana dan Papanya yang bertahan. Padahal biasanya Keano betah main air terutama di pantai, seperti di Pantai Batu Karas ataupun saat kami camping di Pantai Perawan, Pulau Pari.
Orang lain yang ke sini banyak. Sebagian besar anak muda dan remaja. Mungkin karena letaknya yang agak ke ujung dan butuh fisik yang lebih kuat buat jalan kaki.
Aksi terjun ke air, lumayan jadi tontonan banyak orang. Menghibur, tapi jadinya rame banget. Ketenangan dan rasa syahdunya jadi berkurang heheehe..Karena gak ikutan terjun-terjunan, Lana dan papanya menelusuri sungai diantara tebing bebatuan. Lana sudah bisa berenang, jadi agak lega melepasnya. Di bagian ini kata Lana, kakinya sudah tidak bisa lagi menyentuh dasar sungai. Demikian pula papanya.
Saya dan Keano menunggu Lana puas berenang. Setelah ini masih mau ke Leuwi Hejo. Jalan kaki menuruni bukit, beda jalur dengan saat berangkat tadi. Di tengah jalan ketemu warung, mampir dulu buat makan siang. Ada gorengan dan keripik menemani semangkuk mi instan.
Yang bikin salut ada tukang bakso pikulan dong sampai sini juga. Kami yang jalan kaki gak bawa apa-apa aja rada ngos-ngosan. Kuat banget Si Abang. Alhamdulillah yang beli banyak. Semoga segala lelah dan capek terbayar ya Bang.
Leuwi Hejo
Dari Leuwi Lieuk ke Leuwi Hejo jalan kaki sekitar 15 menitan. Treknya kebanyakan landai, cuma beberapa yang agak curam. Kalau dari gerbang masuk, Leuwi Hejo ini yang paling deket lokasinya. Pengunjungnya juga lebih banyak dan lebih rame. Banyak ketemu anak kecil kalau di sini.
Leuwi Hejo tak sedalam Leuwi Lieuk. Sepintas mirip sungai biasa dengan batu kali yang besar-besar. Kalau lagi rame begini gak terlalu rekomen sih. Jauh lebih asyik di Leuwi Lieuk biarpun rame juga. Tapi gimana ya, Leuwi Lieuk dan Leuwi Hejo sudah jadi wisata alam murah yang lokasinya dekat dengan Jakarta. Jadinya pasti banyak yang berminat untuk datang ke sini. Suasana alamnya juga masih dapet banget. Buat harga 10 ribu untuk tiket masuk ini sudah lebih banget dari cukup.
Keano sudah kecapekan dan memilih istirahat di pinggir sungai. Saya temenin Keano dong pastinya. Tinggal Lana yang masih mau main air di sini. Sekalian mau liat-liat katanya. Tapi gak lama juga kami di sini. Saya gak betah karena terlalu banyak orang. Apalagi judulnya mandi-mandi. Menunggu di pinggir sungai juga membuat Keano cepat bosan. Saya gelar kain di atas batu besar, langsung tidur pulas dong anaknya hahaha.. Beneran kecapekan kayaknya. Apalagi perut lumayan kenyang habis makan mi instan di warung tadi.
Nunggu Keano tidur agak lama dulu, baru kami kembali ke parkiran. Di sini tersedia kamar bilas dan ruang ganti. Tapi saya kurang sreg ngeliatnya. Nanti mandi di dekat tempat parkir saja. Lebih bersih di sana dan gak serame di sini tentunya. Jalan kaki sekitar 10 menit dengan baju basah nggak papa lah ya. Yang penting mandinya lebih nyaman. Khusus untuk Keano, dia sudah ganti baju duluan. Anak laki-laki sih lebih gampang. Cari tempat sepi sedikit tutupin kain, jadilah. Cuma memang belum bilas saja.
Sampai di parkiran, baru deh urusan bilas diselesaikan. Lumayan banyak yang parkir di sini. Artinya meskipun agak terpencil, banyak juga yang berminat wisata alam ke sini. Bayar parkir untuk kendaraan roda empat Rp 10.000, sedangkan untuk roda dua Rp 5.000. Toilet rata-rata Rp 2.000. Leuwi Lieuk dan Leuwi Hejo buka dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Di perbukitan Sentul selain ada Leuwi Lieuk dan Leuwi Hejo juga ada mata air panas Gunung Pancar. Tak terlampau jauh dari sini. Itu juga yang membuat jalan-jalan sempit di perbukitan ramai oleh lalu lalang kendaraan.
Puas main air, puas juga memenuhi rasa penasaran akan tenarnya Leuwi Hejo dan Leuwi Lieuk, pulanglah kami ke Depok. Di tengah jalan sempat makan lagi. Sate kambing jadi penutup hari ini. Makan sate enak dan panas-panas setelah basah-basahan itu memang bikin perut dan hati bahagia. Masih mau lagi suatu saat ke Leuwi Lieuk dan Leuwi Hejo, wisata alam murah yang dekat dengan Jakarta. Tempatnya yang masih alami, beneran bikin pengen datang lagi. PR-nya mesti cari waktu yang tepat biar nggak terlalu ramai orang di sungai dan kejebak macet di jalan kecil yang namanya Jalan Raya Babakan.
Ikuti terus ya perjalanan kami di ajakanak. Untuk dokumentasi video kami menyimpannya lebih banyak di Youtube Channel ajakanak com. Kalau tidak keberatan bisa disubscribe juga, like dan comment. Tapi yang paling penting sih ditonton saja kami sudah cukup senang. Seperti juga kami bahagia ada yang membaca postingan kami di sini. Sehat-sehat semuanya, happy ttraveling
wah lengkap banget mas
ada sumber air bening banget
ada tempat foto sambil liat pemandangan
dekat jakarta lagi
murah juga tiketnya sih menurtku
Iya, murah dekat dan bagus. Kendalanya jalan agak sempit aja ke sananya. Tapi masih bisa diatasilah hehehe..