DestinasiIndonesia

Jalan-jalan Seharian di Taman Legenda Keong Mas dan Skyworld TMII

Taman Mini Indonesia Indah selalu menjadi tempat yang menyenangkan membawa anak-anak jalan-jalan. Meskipun menurut saya sekarang, berwisata ke TMII gak murah-murah amat. Kecuali memang niatnya cuma masuk, terus gelar tiker buat piknik, dan menikmati anjungan-anjungan dari berbagai daerah yang gratis buat pengunjung. Kalau mau atraksi lebih, mau gak mau ya memang harus keluar uang lagi.


Seharian gak bakal cukup waktu untuk menikmati semua atraksi di TMII. Ya bayangin aja, di sini ada 33 anjungan yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Masing-masing anjungan punya daya tarik sendiri ya kan.. Belum lagi museumnya juga banyak banget, ada sekitar 19 kalau menurut webnya. Salah satu yang pernah kami kunjungi yaitu museum pusat peragaan Iptek, museum ikan air tawar dan beberapa museum lainnya sekitar museum air tawar.

Belum lagi atraksi yang legendaris macam naik kereta gantung dan melihat danau dengan miniatur kepulauan Indonesia daaaaan.. kalau yang ini semua pada tau kan? Teater IMAX Keong Emas.. Legend!!

Ngomongin legendaris dan teater Keong Emas, ada nih wahana yang lumayan baru di TMII. Namanya Taman Legenda Keong Emas. Gak baru-baru amat sih.. tapi waktu kami ke sana sekitar April 2017, wahana ini masih terbilang baru.

Ada apa di Taman Legenda Keong Emas TMII?? Pertama.. jangan lupa foto di baliho instagram di pintu masuknya. Terus posting di akun instagram pastinya sambil mention akun IG Taman Legenda. Apa gunanya?? nanti kalau postingan ditunjukkan ke petugasnya, kita bisa dapat souvenir menarik. Tapiii perlu dicek lagi, apakah sekarang ini masih berlaku ya. Kalau kami waktu itu dapat sticker atau gantungan kunci ya?? hahaha.. lupa juga.

Yuuuk sekarang masuk ke dalam. Yang pertama keliatan adalah ferris wheel yang asik banget dinaikin sore menjelang senja. Kalau dalam bahasa Indonesia, ternyata ferris wheel disebut kincir ria. Tapi mungkin kita lebih mengenalnya sebagai bianglala, merujuk nama wahana sejenis di Dunia Fantasi Ancol. Naaah, di Taman Legenda ini, ferris wheel disebut dengan Mata Legenda.

Tapi sebelum naik Mata Legenda, sambil nunggu cuaca adem, Lana dan Keano naik wahana mobil-mobilan dulu. Seru!!

Lalu, anak-anak pasti seneng banget diajak naik carousel alias korsel alias komidi putar alias kuda-kudaan, meski gak semua patung tunggangan-nya berbentuk kuda. Istimewanya, korsel di sini terdiri atas dua lantai. Bisa pilih mau di bawah, atau tangga ke atas.

Naah.. buat anak-anak yang cukup mendebarkan adalah kora-kora mini yang disebut dengan nama Bajak Laut. Meski teriak-teriak, Lana dan Keano seneng banget naik wahana ini. Sayangnya, tiket terusan di sini gak berlaku macam di Dufan. Gak bisa masuk lebih sekali dalam satu wahana kecuali bayar lagi. Kalau mau ngecer juga bisa. Beli tiket masuk, terus tiap wahana yang dipengen tinggal bayar htm-nya. Lebih lanjut soal tiket, silakan tengok webnya langsung

Jagoannya menurut saya di Taman Legenda ini adalah Petualangan Dinosaurus. Anggap aja kita berada di Jurrasic Park. Cuma di sini, dinosaurusnya nggak beneran kayak di film. Tapi biar gitu, si Dino bisa bergerak-gerak dan mengeluarkan suara yang cukup mencekam. Seru-lah. Saya belum pernah masuk wahana kayak gini sebelumnya. Bawa anak-anak lebih seru lagi. Bisa lari-lari dan teriak-teriak mereka, karena heboh ngeliat dino.

Unsur edukasi, jelas ada. Di tempatnya masing-masing, ada penjelasan soal jenis apa dino tersebut, habitatnya di mana, dan hidupnya kapan. Ayah bunda, papa mama, emak bapak, abi umi, mommy daddy, kalau bisa sih sedikit meluangkan waktu menjelaskannya ke anak-anak, biar mereka gak cuma dapat senang-senangnya doang. Ya kan???

Masuk ke wahana Petualangan Dinosaurus dibatasi sampai sore petang saja. Soalnya gak didisain untuk jadi wahana yang bisa dinikmati malam hari. Jadi triknya, kalo datang ke Taman Legendanya agak sorean, ke sini aja duluan, baru menikmati wahana lain yang sebagian buka sampai malam.

Kami menutup petualangan di Taman Legenda Keong Emas dengan menaiki Mata Legenda alias si kincir ria. Mataharinya pas di mata, cakep juga buat foto-foto dan menikmati lanskap TMII. Apalagi di kejauhan kami bisa melihat pelangi setelah sempat gerimis tadi.

Sedikit cerita kenapa dikasih nama Taman Legenda Keong Emas, di sini ternyata bener ada taman yang menceritakan Legenda Keong Emas melalui patung-patung. Mau tau gimana legendanya? Datenglah sendiri hehehehe… atau kalau belum sempat, browsing aja yah ✌

Mengakhiri senja di Taman Legenda cocoklaah, mamak bapak seneng karena nuansanya romantis. Bocah-bocah juga leluasa lelarian ke sana kemari

Among Putro Skyworld Indonesia

Sebelum ke Taman Legenda, di TMII kami mampir ke Among Putro Skyworld Indonesia. Di hari yang sama. Ini lumayan baru juga, lebih baru malah dibanding Taman Legenda. April 2017 waktu kami ke sana, malah di beberapa bagian tempatnya belum rapi, masih dalam pembangunan dan finishing. Karena sering lewat pas pembangunannya, makanya penasaran pengen masuk. Ada HTM-nya, nggak gratis.

Awal masuk Skyworld, kita bisa jajal ke planetarium dulu. Ukurannya mini, tapi muat untuk puluhan orang. Bisa nonton tata surya dan planet-planet. Lumayan, sambil ngadem setelah panas-panasan di luar.

Masuk ke dalam lagi, ikutin jalur, banyak gambar-gambar, diorama, serta penjelasan tentang ruang angkasa. Ada spot foto pula yang membuat kita seolah sedang berada di bulan. Gak cuma itu, ada juga spot foto macam di ruang kendali kapal di film Star Trek.

Dari ruang pamer ruang angkasa, kita ke area outdoor. Cuma rada gak nyambung sih ini. Gak setema dan jatuhnya aneh. Ada kolam mini yang cuma bisa buat basah-basahan aja. Kalau mau buat main air mungkin cukup anak TK. Tanggung banget ini kolam.

Terus ada wall climbing yang bisa dimanfaatin sama anak. Yang bikin sebel, matras di bawahnya yang mestinya untuk pengaman anak-anak yang manjat, malah dipake tidur-tiduran sama sebagian pengunjung. Ibu-ibu bawa anak kecil. Mau negur gak enak. Tapi kesian ruang gerak anak-anak yang mau manjat pun jadi terbatas. Susah ya emang mendidik pengunjung. Cuma bisa ngelus dada akhirnya.

Terus ada juga playground indoor yang waktu kami datang ke sana fasilitasnya seadanya. Tempatnya juga kurang layak menurut kami. Mudah-mudahan sekarang udah jauh lebih bagus. Soalnya kalau nggak, perasaan pengunjung bisa jadi kayak saya. Agak nyesel udah bayar masuk. Maklum, ibu-ibu kan perhitungan hehhe…

Sedikit yang menghibur adalah adanya planetarium mini dan sinema 5 dimensi di sini. Tapi ada lagi sedikit nyesel sama 5Dnya. Ternyata film yang kita tonton adalah film yang sama dengan film yang sudah berulang-ulang kali dimainin sama Lana dan Keano di mall dan Timezone. Salah pilih film hehe..

******

Ajak Anak

Hallo, kami Herwin-Yossie-Lana & Keano, keluarga dengan dua anak penggemar traveling. Backpacking, budget traveling, hiking, & camping bersama anak menjadi favorit kami. Di sini kami berbagi cerita traveling dan pengalaman bertualang. Dan percayalah, bagi anda yang suka traveling dan wisata petualangan, melakukannya bersama anak dan keluarga jauh lebih menantang, sekaligus menyenangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *