Jalan-jalan Impian di Disneyland Hong Kong
Disneyland, salah satu taman rekreasi favorit di dunia, pertama kali dibangun tahun 1955 di Anaheim California, Amerika Serikat. Waktu itu Walt Disney masih hidup. Sekarang theme park Disney tersebar di seluruh penjuru. Salah satunya di Hong Kong.
Sejak anak-anak melek TV dan melek buku, terutama gara-gara Disney Channel dan Disney Junior, Disneyland ini sudah lama jadi incaran, bucket list Lana dan Keano. Dan di bulan ulang tahun mereka, ternyata bisa dicoret juga list yang satu ini. Ibaratnya, ini jalan-jalan “impian” di Disneyland Hong Kong.
Disneyland Hong Kong terletak di Pulau Lantau, gak jauh dari bandara internasional Hong Kong. Buat turis blusukan seperti kami, Disneyland Hong Kong paling gampang dicapai dengan kereta MTR. Cepat, mudah dan murah. Cari saja rute Tung Chung line menuju Sunny Bay Station. Nah dari situ, tersedia kereta khusus ke Disneyland. Kereta beroperasi mulai dini hari hingga tengah malam. Anak-anak dijamin senang naik di atasnya. Sebab, mulai dari jendela sampai tempat pegangan tangan bergelantungan, berbentuk kepala Mickey, logo khas Disney.
Gak sampai sepuluh menit, sampailah di Stasiun Disneyland. Tinggal ikuti jalan menuju gerbang masuknya. Kami membeli tiket secara online saat masih di tanah air. Jadi sampai loket di sana tinggal tunjukkan bukti pembelian lewat gadget yang kami bawa. Masuk Disneyland nggak boleh membawa makanan dan minuman dari luar. Jadi kita akan melalui pos pemeriksaan tas. Karena itulah kami membeli tiket kombo. Waktu itu ada promo tiket sepaket dengan satu kali makan di sejumlah gerai yang bisa kita pilih di Disneyland. Jatuhnya lebih murah. Cek informasi tentang tiket dan promo serta paket spesialnya bisa di sini https://www.hongkongdisneyland.com/id/
Wahana pertama yang langsung menarik perhatian anak-anak adalah Big Grizzly Mountain. Ini adalah roller coaster bertema wild west. Kita diajak masuk ke dalam tambang emas berbentuk gua di atas kereta berkecepatan tinggi. Di dalamnya ada keluarga beruang (palsu) yang diceritakan sebagai pemandu ditemukannya tambang ini. Kehadiran beruang, cukup membuat Lana takut dan gak mau membuka mata untuk melihatnya. Oiya..cuma anak-anak dengan tinggi lebih dari 112 cm yang bisa naik wahana ini. Untung aja, tinggi Keano berada sedikit di atasnya.
Sebelum naik Big Grizzly Mountain Runaway Mine Cars, kami foto-foto dulu di Wild West Photo Fun. Booth foto di samping pintu masuk si roaller coaster. Nuansa koboy wild west dengan sel kosong dan poster “wanted”, cukup seru dan bikin Lana Keano lepas banget difotonya. Sampai rebutan segala.
Atraksi kedua yang kami masuki adalah Mystic Manor. Tempat ini semacam museum yang menyimpan artefak unik dari seluruh dunia. Pengunjung masuk menggunakan kereta elektro magnet. Uniknya, sebuah kotak musik dari Bali menjadi legenda pembuka. Alunan musik dari kotak itu menghidupkan semua koleksi aneh museum. Suasana magis dan gelap di dalam membuat Keano takut. Ia menangis dan minta cepat keluar dari tempat ini hehehe… Untung aja, si bocah ganteng gak nekat lompat dari kereta. Ia cukup sabar menunggu atraksi selesai sambil berlinang air mata.
Keano mulai kembali ceria saat kami memasuki cluster Toy Story Land. Aneka bentuk mainan raksasa berwarna cerah cukup menghiburnya. Ia juga mulai nurut saat diminta berfoto. Beberapa kali, justru Keano yang minta diabadikan gambarnya.
Di area ini kita sempat naik Slinky Dog Spin, semacam kereta berbentuk mainan anjing, yang karakternya ada di film Toys Story. Buat orang dewasa sih, ini berasa diajak muter-muter doang. Tapi buat anak-anak mereka sangat menikmatinya.
Masih di Toy Story Land, dari Slinky Dog Spin kami geser ke sebelahnya ke area Fort Emery. Pangkalan militer mainan, lengkap dengan mobil perang dan tentara mainannya. Tentara kaya mainan plastik yang dulu biasa banyak dijual di abang-abang juga. Di sini kami naik Toy Soldier Parachute Drop. Wahana yag membawa kita naik turun seolah-olah lagi terjun payung.
Secara keseluruhan, cluster ini paling cocok jadi arena bermain anak laki-laki seusia Keano. Mereka bisa berfoto dengan patung-patung tentara mainan, serta naik replika mobil Hot Wheel.
Kalau soal wahana, sensasi yang dirasakan mungkin sama dengan theme park lain. Yang berbeda cuma nuansanya aja. Setiap permainan di sini pasti berhubungan dengan karakter-karakter film Disney. Yang juara menurut saya di Disneyland adalah show atau pertunjukannya. Kami menonton pertunjukan panggung Festival of The Lion King. Sebagai penggemar channel Disney dan Disney Junior, Lana dan Keano gak kesulitan mengikuti jalan cerita operet yang dituturkan dalam dua bahasa, Inggris dan Cina.
Cerita tentang perjuangan Simba menjadi raja dikemas dalam lagu, aksi akrobat, tarian api, serta permainan cahaya yang membuat penonton terpukau. Kostumnya cakep, semua pemain juga sangat profesional. Bahkan, aktor-aktor yang berada di pinggir panggung juga sangat menghayati peran mereka. Nggak ada yang tampil asal-asalan. Pertunjukan juga didukung oleh panggung hidrolik yang bisa naik turun mendukung koreografi.
Selesai ngadem di Festival of The Lion King, lanjut keliling. Kali ini kami masuk Jungle River Cruise. Naik perahu, menyusuri sungai yang membelah hutan tropis. Kita bakal melihat gajah, buaya, badak, monyet yang semuanya jadi-jadian. Buat anak-anak fantasinya dapet banget. Apalagi di tengah jalan ada beberapa kejutan seperti kemunculan kuda nil yang menghalangi jalannya perahu. Kalau saya sih justru tertarik sama pemandunya yang bercerita penuh semangat. Aksinya mirip sama pendongeng.
Masuk ke cluster Tomorrowland, menurut saya inilah potret kekinian Disney. Dulu waktu saya kecil, film seri ini belum ada soalnya. Yang tahu persis karakter-karakternya adalah anak-anak generasi Lana dan Keano. Berbeda dengan film-film Disney jadul yang menjual dongeng putri dan pangeran, Tomorrowland adalah cerita sebuah keluarga yang menjelajah di luar angkasa. Mereka tinggal di dalam kapal dengan fasilitas dan teknologi super canggih. Soal filmya nonton sendiri ya di channel Disney, atau searching aja di Youtube. Yang jelas, kalau di Disneyland, cluster Tomorrowland penuh nuansa luar angkasa.
Kami masuk wahana Space Mountain. Roller coaster mengajak kita naik ke atas, menjelajahi antariksa yang gelap. Gelap banget malah hehehe.. saya sampai takut kepala kejedot sesuatu karena sempat gak bisa melihat apa-apa. Tapi.. gelap yang ini gak bikin Keano takut seperti pada wahana sebelumnya. Dia justru kegirangan menikmati ngebutnya roller coaster. Sesekali kita bisa melihat benda-benda angkasa. Kalau kata Lana dan Keano.. Seru!!!
Dari Space Mountain, coba wahana selanjutnya dan sebelahnya yang juga masih roller coaster, Buzz Lightyear Astro Blaster. Tapi yang ini jalannya pelan, dan kita diajak keliling luar angkasa sambil mencari target dan nembak dengan pistol laser.
Di cluster ini kita makan siang, yang kesorean. Tren wisata muslim, membuat pengelola juga memberi hilite pada sejumlah resto halal, yang berada di dalam theme park. Intinya, gak susahlah cari makanan halal. Sayang, resto yang menjadi incaran kami tutup. Padahal saat browsing-browsing dulu, udah sempet pilih-pilih menu yang mau dipesan. Akhirnya lagi-lagi makan fastfood. Tinggal pilih menu, terus tukar deh tiket yang sudah kita beli. Porsinya lumayanlah bikin kenyang.
Menjelang petang kami baru menjelajahi istana-istana Disney. Gara-gara makan kelamaan, kami ketinggalan pertunjukkan terakhir Mickey… hiks.. sedih banget. Padahal cuma beberapa menit ketinggalan. Tapi sudah gak boleh masuk. Untuk menghibur hati, dengan malas-malasan masuklah ke “It’s small world”. Letaknya di cluster Fantasyland. Singkatnya, wahana ini mirip Istana Boneka di Dufan, dengan wujud yang lebih keren. Kalau istana boneka cerita tentang keragaman nusantara, yang ini mewakili budaya-budaya di seluruh dunia.
Sambil menunggu malam, kami masuk berbagai tempat seperti The Many Adventures of Winnie the Pooh. Isinya semacam galeri foto dan cerita tentang beruang lucu yang doyan madu ini. Seperti di wahana-wahana pada umumnya, otamatis kita akan difoto dan fotonya langsung dipajang di akhir perjalanan si Winnie The Pooh. Seperti biasa juga, beli fotonya kami lewatin saja. Mahal hehehe…
Gak sempet nonton Mickey, akhirnya anak-anak cukup puas berpose di foto booth tempat aneka karakter Disney tersedia. Hampir semuanya mereka hafal. Mulai dari Snow White, Belle di Beauty and the Beast, Dori dan Nemo, sampai tokoh Monster Inc. dan Frozen yang fenomenal. Film Disney memang gak ada matinya.
Malam pun tiba. Yang ditunggu-tunggu datang juga. Parade malam hari yang diberi nama Disney Paint the Night. Ini parade yang super keren. Layaklah ditunggu sampai malam. Aneka karakter Disney bermunculan dengan kostum gemerlap dipenuhi lampu. Di sini harus pintar-pintar cari waktu dan posisi, soalnya semua orang tumplek di jalanan dan sudah mengkavling areanya masing-masing. Padahal ini bukan hari libur, dan juga bukan wiken, tapi pengunjung Disneyland masih saja banyak.
Kehadiran Lightning Mc Queen dari film Cars, membuat Keano excited. Ini film Disney yang paling dia suka. DVD-nya ditonton berulang kali dalam sehari. Bahkan di Youtube, yang dia tonton gak jauh-jauh dari Cars. Mainan, baju, tas, dan perlengkapan sekolahnya juga rata-rata dia pilih yang bernuansa Cars.
Sementara Lana seperti anak cewek pada umumnya, suka kisah-kisah dongeng. Putri-putri cantik yang tampil kemilau. Penonton duduk lesehan di pinggir jalan untuk nonton parade ini. Petugas tersebar di mana-mana, untuk mengatur ketertiban dan menjaga lancarnya acara.
Sama seperti pertunjukan Lion King yang kami tonton sebelumnya, semua performer tampil habis-habisan. Kayaknya Disney memang punya standar ketat soal performer ini. Gerakan penarinya bagus-bagus. Mereka juga sangat tahu bagaimana menghibur penonton yang datang dari manca negara.
Meski duduk berdesakan, Lana dan Keano anteng nonton. Mereka gak bergeser sedikitpun. Sekali-sekali dua anak ini manggil-manggil tokoh yang lewat. Dikasih lambaian tangan aja, senengnya udah bukan main si bocah. Parade berakhir dengan munculnya barisan karakter utama Disney seperti Goofy, Donald Bebek, Minnie, dan Mickey Mouse di urutan terakhir. Setelah itu penonton mulai berdiri, termasuk kami, dan jalan beriringan di belakang Mickey Mouse menuju kastil Sleeping Beauty.
Parade malam diakhiri dengan pesta kembang api. Pengunjung semua langsung bergeser ke halaman kastil Sleeping Beauty. Sebagian besar lesehan menikmati pertunjukan kembang api yang dipadu proyeksi video cerita-cerita Disney yang diarahkan ke kastil. Pertunjukan makin seru diiringi medley themesong film Disney. Kami baru keluar setelah semua acara benar-benar selesai, dan Disneyland tutup. Sama seperti ribuan pengunjung lainnya yang betah berlama-lama di tempat ini.
*****